Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, Abdul Hafidz buka suara terkait permintaan para kepala desa yang menginginkan adanya penggantian motor dinas.
Menurutnya, pengadaan motor dinas tidak memungkinkan menggunakan ADD dan DD, karena dana tersebut tahun ini turun. Namun ia menyebut ada alternatif lainnya, yaitu menggunakan dana bagi hasil.
“Silahkan, boleh di situ (dana bagi hasil) atau sambil menunggu keuangan daerah yang cukup,” kata Bupati Hafidz.
Pihaknya pun menyarankan para kades untuk menjalin komunikasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (Dinpermades).
Sebagai informasi, sebelumnya para kepala desa di Kabupaten Rembang menginginkan penggantian motor dinas.
Salah satu Kepala Desa Tlogomojo, Kecamatan Rembang, Nur Kholis mengatakan bahwa umur kendaraan dinas lama yaitu Honda Vario sudah hampir 7 tahun.
“Wis hampir 7 tahun pak, wis akeh sing do thether pak, tulung lah,” ungkapnya.
Para Kades berharap pihaknya dapat difasilitasi untuk audiensi dengan DPRD untuk membahas masalah tersebut.
“Nek menowo diwenehi dewan, saya kira bisa pak, karena ada kabupaten lain bisa menganggarkan,” jelasnya.
Kepala Desa Banyuurip Kecamatan Gunem sekaligus Paguyuban Kades Kabupaten Rembang, Nono Suwarno mengatakan bahwa pihaknya akan datang ke gedung DPRD untuk menyampaikan usulan tersebut. Pengajuan motor baru diketahui berupa Yamaha N-Max.
“Saya pribadi nggak mikir soal motor baru, tapi ini kan bicara Kades secara umum. Tadi malam sudah dibahas, rencananya kita mau ke DPRD. Soalnya kalau beli motor baru dari ADD atau dana desa (DD), nggak memungkinkan. ADD buat penghasilan tetap Kades dan perangkat saja sudah habis,” bebernya. (*)