Rembangnews.com – Memperingati Hari Guru Nasional 2023, Nadiem Makarim menyampaikan sejumlah hal terkait kurikulum Merdeka Belajar.
Nadiem mengatakan pada penerapan Merdeka Belajar di tahun pertama, penghapusan Ujian Nasional dilakukan. Hal itu dinilai memberikan kepercayaan pada guru untuk memberikan penilaian pada muridnya.
“Pada tahun pertama Merdeka Belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya,” terang Nadiem.
“Kita menerapkan Asesmen Nasional (AN) agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,” lanjutnya.
Sementara itu, kurikulum merdeka disusun untuk meringankan beban murid dan memerdekakan guru.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” jelasnya.
Nadiem juga menyinggung mengenai platform Merdeka Mengajar yang menjadi ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru.
“Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka,” jelasnya.
Sementara itu, terkait target satu juta guru ASN PPPK, ia menyebut target itu kini sudah semakin dekat.
“Kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik,” kata Nadiem. (*)