HIV/AIDS di Rembang Tahun 2023 Capai 102 Kasus

Rembang, Rembangnews.com – HIV/AIDS di Kabupaten Rembang di tahun 2023 ini mencapai 102 kasus. Jumlah tersebut seluruhnya merupakan kasus baru.

Dimana dari 102 kasus, sebanyak 67 adalah kasus HIV dan 35 AIDS. Sedangkan tahun 2022 sendiri ada 162 kasus, terdiri atas 102 kasus AIDS dan 60 HIV.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Martha Gusmantika, Epidemolog Kesehatan Ahli Muda sekaligus pengelola program HIV Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.

Kasus AIDS adalah yang masuk stadium 3 atau 4. Sedangkan HIV adalah yang memiliki gejala tapi telah terinveksi virus.

“Kalau AIDS itu sudah stadiumnya menuju 3 atau 4, sedangkan HIV itu belum ada gejala tetapi sudah terdeteksi membawa virus HIV di dalam tubuhnya,” jelasnya.

Baca Juga :   Pemkab Akan Bangun Hunian Permanen untuk Korban Tanah Ambles

Pihaknya sendiri telah gencar melakukan upaya untuk mendeteksi kasus HIV/AIDS di Rembang.

“Tahun ini teman-teman Puskesmas gencar melakukan mobile klinik ke semua populasi kunci, seperti pekerja seks komersial, lelaki dengan kecenderungan seks menyimpang sesama jenis, pengguna narkoba suntik dan warga binaan pemasyarakatan. Jadi ketemunya masih dalam fase HIV,” paparnya.

Selain itu, mobile klinik juga menyasar populasi khusus seperti ibu hamil, pasien tuberkulosis, pasien infeksi menular seksual dan pasien hepatitis.

“Mereka ini wajib kita lakukan tes HIV/AIDS setiap tahunnya. Pasalnya orang yang termasuk sebagai populasi kunci dan khusus ini sangat rentan terkena HIV,” terangnya.

Pasien HIV, jelasnya, masih dapat diobati agar virus tidak membelah diri dan tidak menjadi lebih buruk menjadi AIDS.

Baca Juga :   Naik! Jumlah Kurban di Rembang Capai 4.946 Tahun Ini

“Kalau HIV ini selamanya (tidak dapat disembuhkan) tapi kan ketika kita obati rutin, terapi, kita kendalikan virusnya, virusnya tidak membelah diri mengikis imun kita, yang bersangkutan tidak sampai sakit, tidak sampai aids. Aids kan sekumpulan gejala yang terjadi di tubuh manusia, kalau HIV kan dia masih bisa bekerja dan beraktivitas,” ungkapnya.

Ia menyebut, kasus HIV sudah ditemukan di Kabupaten Rembang sejak tahun 2004. Berdasarkan data hingga Oktober 2023, secara akumulatif ada 1.228 orang yang terkena HIV/AIDS.

“Dari jumlah itu sekitar 40 persennya masih rutin mengikuti pengobatan. Sebagian besar juga telah meninggal, karena ditemukan sudah dalam fase AIDS, seperti di tahun 2022 ada 5 pasien yang meninggal, begitu 2023 ini dan yang rutin berobat hingga saat ini ada 465 pasien,” ujarnya.

Baca Juga :   Rembang Buka 813 Formasi PPPK Tahun Ini

Pemerintah Kabupaten Rembang sendiri memiliki program pengobatan gratis HIV/AIDS. Program sudah ada sejak 2016 hingga sekarang.

“Obat dan terapinya gratis seumur hidup. Anggarannya dari pemerintah pusat,” imbuh Martha.

Ada sebanyak 17 puskesmas dan 4 rumah sakit di Rembang yang melayani tes dan pengobatan HIV/AIDS. Selain itu ada juga konselor HIV.

“Kami ada kode etik untuk menyembunyikan nama pasien. Sehingga yang kita keluarkan hanya data angka bukan nama, ini privasi,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *