Grobogan, Rembangnews.com – Pengawasan distribusi pupuk subsidi di Grobogan diharapkan bisa maksimal.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni. Pengawasan penting dilakukan mengingat pupuk adalah kebutuhan penting bagi pertanian.
“Seperti diketahui, subsidi untuk pupuk yang ditanggung pemerintah ini cukup besar. Oleh sebab itu, perlu pengawasan dan pengawalan, agar penyalurannya optimal, mulai dari produsen sampai pada pengecer di tingkat kelompok tani maupun petani,” jelasnya.
“Jika prinsip itu dilaksanakan dengan baik oleh seluruh komponen, maka target produksi nasional ketersediaan pangan dan swasembada hasil pertanian, dapat tercapai,” lanjutnya.
Menghadapi musim tanam kedua, ia mengatakan bahwa ada masalah yang dihadapi yaitu pupuk subsidi yang berkurang.
“Jadi memang, ada tiga jenis pupuk (ZA, SP-36 dan pupuk organik) yang tidak lagi mendapatkan subsidi harga. Sedangkan yang diberikan subsidi, hanya jenis pupuk urea dan NPK saja,” ujarnya.
Oleh karena itu, distribusi dan penyaluran pupuk harus direalisasikan sesuai dengan alokasi kebutuhan.
Sedangkan penebusan dengan kartu tani juga sering mengalami kendala. Seperti kartu tani yang rusak atau hilang.
“Karena hal tersebut, mulai 1 Januari 2024 petani yang telah terdaftar memiliki kartu tani, meskipun kartu taninya rusak atau hilang, silahkan migrasi ke sistem i-pubers. Sehingga, petani bisa mengubah cara penebusan pupuk, dari menggunakan kartu tani menjadi menggunakan KTP. Harapan saya tentunya, tidak ada lagi keluhan petani kesusahan dalam menebus pupuk,” jelasnya. (*)