Rembang, Rembangnews.com – Pembuatan boneka RA Kartini dinilai bisa menjadi salah satu media untuk mengenalkan budaya Indonesia, yaitu kebaya RA Kartini.
Hal itu disampaikan oleh Diah Saraswati selaku Master Craft Indonesia. Ia menilai hal itu sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia menggaungkan kebaya sebagai pakaian Indonesia.
“Kebaya ini kan lagi digaungkan ke UNESCO supaya jadi pakaian Indonesia, jadi kita ingin membudayakan kebaya. Di sini banyak kain perca dari batik, nah kita ingin memanfaatkan itu,” ujarnya.
Hal itulah yang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar pelatihan pembuatan boneka karakter RA Kartini.
Selain bisa dijadikan media mengenalkan kebaya, boneka tersebut juga bisa menjadi cinderamata khas Rembang.
“Di Rembang ini kan jadi tempat lokasi makamnya RA Kartini, nah harapannya nanti boneka RA Kartini itu bisa jadi oleh-oleh khas Rembang. Setiap orang yang berkunjung ke sini pasti mencari boneka RA Kartini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Rembang Hasiroh Hafidz mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat dipadukan dengan Lasem yang menjadi sentra batik tulis. Sehingga nantinya batik tulis tak hanya dijual sebagai kain dan pakaian jadi. Tetapi juga percanya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan boneka.
“Perca kalau tidak dimanfaatkan kan sayang. Ini bisa untuk menambah penghasilan panjenengen. Pariwisata di sini sudah ada, tapi untuk oleh-olehnya belum maksimal. Kalau di Karimun Jawa ada khasnya yaitu sambel. Sukur-sukur nanti di sini ada khasnya juga. Di Rembang ada Ibu Kartini-nya. Itu bisa jadi khasnya,” jelasnya. (*)