Apa Itu Turbulensi Pada Pesawat?

Rembangnews.com – Menjadi perhatian dunia, Pesawat Singapore Airlines rute London-Singapura dilaporkan terjun drastis yang memicu turbulensi parah. Kejadian ini memicu setidaknya puluhan orang dirawat di rumah sakit dan satu kematian.

Pada dasarnya, turbulensi pesawat adalah keadaan di mana terjadi perubahan tekanan dan kecepatan aliran udara secara drastis. Perubahan tersebut pun menimbulkan guncangan pada badan pesawat.

Sebenarnya, turbulensi pesawat lumrah terjadi dan tidak berbahaya. Tiap pesawat telah dirancang sedemikian rupa agar dapat kuat menghadapi turbulensi.

Pilot juga dapat memprediksi kapan terjadinya turbulensi menggunakan radar cuaca. Umumnya, penyebab turbulensi adalah adanya awan atau cuaca buruk. Selain itu, ada juga clear air turbulence (CAT) yang justru terjadi di udara cerah.

Penyebab utama turbulensi yang terjadi pada umumnya adalah awan. Pesawat kita terkadang terbang sambil menembus awan. Saat menembus awan inilah, pesawat akan mengalami turbulensi dan mengguncang penumpang di dalamnya.

Baca Juga :   Daftar Game yang Ternyata Judi Online

Selain awan, turbulensi juga bisa terjadi karena langit benar-benar bersih dari awan. Turbulensi yang dinamakan turbulensi udara cerah atau clear air turbulence (CAT) ini justru lebih berbahaya.

Itu karena awak kabin hanya memiliki sedikit waktu untuk memberi peringatan turbulensi kepada penumpang. Kemudian, ada hal lain yang juga bisa menyebabkan turbulensi, yaitu gelombang udara yang terpancar dari pesawat lain.

Maka itu, jarak antarpesawat harus sangat diperhatikan oleh petugas lalu lintas udara agar tidak terjadi turbulensi jenis ini.

Meskipun sebagian besar penumpang pernah mengalami turbulensi ringan sebelumnya, turbulensi parah jarang terjadi. Beberapa angka menyebutkan jumlah penerbangan yang terkena dampak turbulensi parah adalah satu keberangkatan dalam setiap 50.000 penerbangan, menurut laporan di The Independent.

Baca Juga :   Koper Pintar Sekarang Dilarang Masuk Pesawat

Turbulensi yang berlangsung dalam waktu singkat dikategorikan berdasarkan tingkat intensitasnya: ringan, sedang, dan berat.

Berbicara kepada CNN, Paul Williams, profesor ilmu atmosfer yang meneliti turbulensi menjelaskan pada tingkat jelajah penerbangan, hanya sekitar 3 persen atmosfer yang mengalami turbulensi ringan, sekitar 1 persen mengalami turbulensi sedang, dan sepersepuluh persen mengalami turbulensi parah pada waktu tertentu.

Saat pesawat mengalami turbulensi, beberapa penumpang mungkin merasa tegang, gelisah, atau bahkan panik.

Berikut tips hadapi turbulensi :

  1. Mengikuti Petunjuk Awak Kabin

Awak kabin dilatih untuk menangani situasi turbulensi dan memberikan informasi yang jelas kepada penumpang. Mendengarkan instruksi mereka dan mengikuti petunjuk yang diberikan dapat membantu menenangkan pikiran dan memberikan rasa aman.

  1. Mengalihkan Perhatian

Cobalah untuk mengalihkan perhatian dari turbulensi dengan melakukan aktivitas yang menarik seperti membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik. Menggunakan headphone juga dapat membantu mengurangi sensasi getaran yang dirasakan.

  1. Bernapas Secara Teratur
Baca Juga :   Tipe Kepribadian Ekstrovert MBTI

Praktik bernapas dalam dan perlahan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi tingkat kecemasan. Bernapas dalam-dalam dan menghitung pernapasan secara perlahan dapat membantu mengembalikan ketenangan pikiran.

  1. Menggunakan Teknik Relaksasi

Beberapa teknik relaksasi seperti meditasi atau visualisasi positif dapat membantu meredakan ketegangan dan kecemasan. Cobalah untuk mempraktikkan teknik-teknik ini sebelum atau selama penerbangan untuk membantu menyiapkan pikiran kamu.

  1. Berbicara dengan Awak Kabin atau Penumpang Lain

Berbicara dengan awak kabin atau penumpang lain yang lebih berpengalaman dalam terbang dapat memberikan dukungan dan perspektif yang berharga. Mereka mungkin dapat memberikan informasi tambahan atau pengalaman pribadi yang membantu menenangkan pikiran kamu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *