Fenomena Langit Bulan Juni 2024

Rembangnews.com – Berikut fenomena langit pada bulan Juni 2024.

Fenomena langit adalah kejadian alam yang terjadi di angkasa luar dan bisa diperhatikan atau diamati dari Bumi.

Fenomena langit yang terjadi setiap bulan selalu berbeda-beda.

Berikut fenomena langit yang terjadi pada bulan Juni 2024 :

  1. Fenomena Langit Konjungsi Bulan dan Mars

Konjungsi adalah fenomena yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit terlihat bertemu karena posisinya berdekatan dalam garis edar. Pada Juni 2024 ini, bulan dan Mars akan berdekatan pada 3 Juni 2024. Keduanya memiliki jarak hanya dua derajat. Fenomena ini dapat diamati pada Senin, 3 Juni 2024 pada arah timur setelah Mars terbit mulai pukul 02.45 WIB hingga matahari terbit 06.00 WIB.

  1. Parade Planet

Sejak 4 Juni 2024 ada enam planet yang telihat di langit secara bersamaan. Bulan akan tampak mengambang di atas planet-planet yang berada rendah di cakrawala.

Merkurius dan Jupiter akan tampak paling dekat di langit pagi ketika jaraknya kurang dari satu derajat. Kita bisa melihat kedua planet ini hingga waktu fajar. Parade enam planet ini adalah Merkurius, Jupiter, Mars, Saturnus, Neptunus, dan Uranus.

Waktu terbaik untuk melihat planet-planet ini adalah 40 menit sebelum Matahari terbit. Fenomena astronomi unik dan langka ini disebut sebagai Planetary Parade atau Parade Planet.

  1. Merkurius — Jupiter

Planet Merkurius yang semakin rendah di ufuk timur berpapasan dengan Jupiter yang justru sedang menanjak naik di timur. Kedua planet ini sukar untuk diamati karena cukup rendah di ufuk timur. Merkurius terbit pukul 05:04 WIB disusul Jupiter tiga menit kemudian. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 4 Juni 2024.

  1. Konjungsi Superior Venus

Venus akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Venus dan Bumi, dan hanya terpisah 0,1° dari Matahari. Venus berada pada sisi terjauhnya dari Bumi, dan terjadi dalam satu siklus sinodik planet tersebut (584 hari). Jika Venus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 9,6 detik busur.

Baca Juga :   DPR Menyayangkan Masih Ada Banyak Pungli di Sekolah

Peristiwa konjungsi superior Venus juga menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi. Ketika Venus sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,74 AU dari Bumi. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 4 Juni 2024.

  1. Bulan Baru

Fenomena astronomi Juni 2024 selanjutnya adalah bulan baru. Bumi akan mengalami fenomena Bulan Baru pada 6 Juni 2024 sekitar pukul 19.39 WIB.

Fenomena ini berupa Bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan Matahari sehingga tidak akan terlihat di langit malam. Fenomena ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugus bintang karena tidak ada pantulan cahaya dari bulan yang mengganggu pengamatan.

  1. Hujan Meteor Arietids

Menurut Earth Sky, akan ada fenomena hujan meteor di siang hari pada bulan Juni 2024, yakni hujan meteor Arietids. Hujan meteor Arietids juga disebut sebagai hujan meteor siang hari yang paling aktif. Pada tahun 2024, puncaknya diprediksi akan terjadi pada bulan Juni 2024.

Baca Juga :   Fenomena Langit Bulan Agustus 2024

Fenomena hujan meteor Arietids berlangsung sejak tanggal 29 Mei sampai 17 Juni.2024. Dan diperkirakan puncak hujan meteor Arietids akan terjadi pada pagi hari di tanggal 7 Juni 2024. Pengamatan terbaik adalah saat Matahari terbit pada jam-jam gelap sebelum fajar menyingsing.

  1. Konjungsi Superior Merkurius

Peristiwa ini akan terjadi pada tanggal 14 Juni 2024. Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi, dan hanya terpisah 1°dari Matahari.

Ketika Merkurius sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,32 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 5,1 detik busur.

Baca Juga :   Alasan Kenapa Korban KDRT Sulit Meninggalkan Pelaku

Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.

  1. Antares — Bulan (Okultasi Antares oleh Bulan di Papua)

Bulan akan tampak melintas di depan Antares, bintang terang di rasi Scorpius, dan menutupi bintang ini selama 4 jam 19 menit mulai pukul 16:10 WIB sampai pukul 20:25 WIB. Singkatnya Antares akan menghilang di balik Bulan dan kemudian muncul lagi seiring pergerakan Bulan yang melintasi Antares.

Pengamat di sebagian kecil wilayah Papua bisa menyaksikan peristiwa ini mulai pukul 16:44 WIB atau 18:44 WIT — 17:24 WIB atau 19:24 WIT.

Untuk wilayah lainnya di Indonesia, Bulan dan Antares akan tampak berpasangan di langit malam. Bulan dan Antares bisa diamati setelah matahari terbenam sampai jelang fajar. Bulan terbenam pukul 05:02 WIB sedangkan Antares terbenam pukul 04:39 WIB. Peristiwa ini akan terjadi pada tanggal 20 Juni 2024.

  1. Titik Balik Matahari

Fenomena Titik Balik Matahari atau Solstis merupakan kejadian ketika Matahari mencapai titik paling utara atau selatan relatif terhadap ekuator langit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *