Rembang, Rembangnews.com – Pelabuhan Sluke Kabupaten Rembang kini memiliki investor baru. Dimana wilayah perairan wajib pandu di pelabuhan tersebut kini telah resmi dikelola oleh investor PT. Dermaga Emas Nusantara.
Dengan adanya investor tersebut, diharapkan Pelabuhan Sluke bisa semakin maju dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian Rembang.
Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (KUPP) Kelas III Rembang, Ansori mengatakan bahwa pengelolaan pelabuhan dibagi dua agar lebih efisien.
“Pengelolaan pelabuhan dibagi dua, yaitu di darat dan di perairan. Alhamdulillah, pengelolaan di perairan sudah dilimpahkan ke PT. Dermaga Emas Nusantara (DEN) dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Rembang, Mardi menyambut baik adanya investor baru tersebut.
“Dengan keberadaan Pelabuhan Sluke ini, mohon bersama-sama menjalin sinergitas untuk bersama-sama memajukan. Sehingga bermanfaat dengan baik dan berfungsi dengan baik. Sebagai pelaku usaha bisa mendapat keuntungan untuk perkembangan usahanya, Pemkab bisa memajukan daerahnya, dan pemerintah pusat bisa memfasilitasi untuk pengembangan daerah yang ada di Indonesia ini,” bebernya.
Direktur PT. Dermaga Emas Nusantara Hendrik Putranto memastikan pihaknya memenuhi syarat dan memiliki sarana prasarana yang memadai untuk memberikan layanan pandu dan tunda kapal yang berkualitas.
“Untuk ke depannya kami telah siap untuk membantu mensupport untuk kegiatan di wilayah perairan dibawah naungan KUPP Rembang,” tandasnya.
Sebagai informasi, tarif jasa pandu dan tunda kapal di Pelabuhan Sluke tergolong murah dibandingkan dengan pelabuhan lain di Jawa Tengah. Untuk kapal tongkang dengan rata-rata 3.000 Gross ton (GT), total biaya pandu dan tunda hanya sebesar Rp20.356.754. Jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif di PLTU Batang (Rp26.848.801) dan PLTU Jawa Satu Power (Rp88.070.164).
Keuntungan ini tidak hanya dinikmati oleh para pelaku usaha, tetapi juga oleh pemerintah daerah. Pelabuhan Sluke memberikan kontribusi kepada Pemkab Rembang melalui pengiriman tambang. Setiap ton tambang yang dikirim, Perusahaan Bongkar Muat (PBM) diwajibkan membayar kontribusi sekitar Rp40.000. (*)
