Ancaman Nyata Abrasi di Pesisir Pantai Rembang

Rembang, Rembangnews.comAbrasi kini menjadi ancaman nyata di pesisir pantai Kabupaten Rembang.

Seperti misalnya di Pantai Caruban yang berlokasi di Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem. Abrasi yang terjadi di wilayah tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas umum seperti gazebo, dan sebagian akses jalan mengalami kerusakan. Tempat bersantai yang disediakan pemilik warung juga terdampak oleh gelombang pasang.

Pemilik warung sudah melakukan upaya mitigasi mandiri dengan membangun tanggul dari bambu dan tumpukan karung pasir.

“Semua pemilik warung ini memperbaiki sendiri. Biayanya ada yang Rp3 juta, ada yang Rp7 juta perbaikannya. Setiap tahun perbaikannya secara pribadi,” ujar salah satu pemilik warung, Ika Riskawati.

Baca Juga :   Sejumlah Pameran Digelar di Museum RA Kartini, Masyarakat Bisa Berkunjung Gratis

Selain Pantai Caruban, abrasi juga terjadi di pesisir Kecamatan Kragan dan Sluke.

Sementara itu, Humas Bumdes Bhakti Mulyo Desa Gedongmulyo, Turiono mengatakan bahwa abrasi yang terjadi tahun ini lebih parah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu pun berdampak pada jumlah kunjungan wisata yang menjadi menurun.

“Biasanya abrasi datangnya cuma waktu musim kemarau, tapi kali ini musim penghujan biasanya tidak sampai separah ini. Tapi ini lebih parah dari tahun kemarin. Wisatawan turun drastis, karena dipandang kurang enak dan banyak pohon cemara yang tumbang,” jelasnya.

Abrasi di Pantai Caruban sendiri terpantau telah menyebabkan daratan terkikis sejauh 10 meter dalam tiga tahun belakangan.

Baca Juga :   Tangani Abrasi, BBWS Pemali Juana Bangun Pemecah Ombak di Pantai Caruban

“Seperti gazebo kecil yang dibuat Bumdes atau yang dibuat oleh warung sendiri itu hilang semua. Terus permainan, termasuk jompat-jompit dan bandulan dulu itu ada, sekarang tidak ada semua,” ujarnya.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak. Selain itu, BPBD juga melakukan kajian untuk menentukan penanganan jangka panjang.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Rembang, Puji Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk melakukan penanganan.

“Untuk tahun ini, kemarin sudah ada sedikit penanganan sekaligus kejelasan terkait dengan penanganan fisiknya oleh balai besar yang berwenang. Namun, seiring berjalannya waktu, apakah nanti terdampak efisiensi anggaran dari instruksi Presiden atau tidak, kami belum bisa menjelaskan,” jelasnya.

Baca Juga :   Pantai Caruban Alami Abrasi, Dinlutkan Rembang: Kewenangan BBWS Pemali Juana

Masyarakat di wilayah pesisir pun diminta untuk tetap waspada. Mengingat gelombang di perairan Pantai Utara Rembang diperkirakan masih cukup tinggi dalam tiga hari ke depan.

“Kami berharap warga untuk selalu mengikuti atau melihat kondisi cuaca ekstrem, terutama gelombang tinggi yang ada di Pantai Utara Rembang,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *