Rembang, Rembangnews.com – Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ berharap Kabupaten Rembang bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres Perempuan.
Hal itu mengingat Kota Garam memiliki nilai historis sebagai tempat peristirahatan terakhir dari RA Kartini yang merupakan pahlawan pelopor emansipasi perempuan di Indonesia.
Kongres Perempuan sendiri diketahui baru terlaksana sebanyak tiga kali. Pertama kali dilaksanakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Sedangkan terakhir kali terlaksana pada tahun 1938 silam.
“Kongres perempuan dalam catatan sejarah hanya terlaksana tiga kali. Itu di tahun 1928, 1935, dan 1938. Artinya sudah sangat lama sekali,” terangnya.
Kongres Perempuan menurutnya memiliki peranan yang penting dalam memperjuangkan hak perempuan dan mendorong perempuan terlibat dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pihaknya menginginkan semangat Kongres Perempuan bisa kembali dihidupkan. Dan peringatan Hari Kartini merupakan momen yang tepat untuk itu.
“Hari Kartini seperti ini bisa diisi dengan kongres perempuan dunia kalau memungkinkan, bukan hanya Indonesia. Kita akan rumuskan untuk membahas isu-isu yang paling mutakhir dan tentu kita selenggarakan di sini. Di mana tempat peristirahatan terakhir tokoh perempuan Ibu Kartini,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat bisa meneruskan semangat Kartini dan perwujudan nilai-nilai perjuangan Kartini melalui tindakan nyata menjadi hal penting.
“Inovasi dan kreativitas bukan hanya milik pria saja, wanita juga bisa berpikir serta bertindak kreatif dan inovatif, sehingga dapat mewarnai pembangunan di Indonesia dengan lebih baik,” jelasnya. (*)