Gubernur Jateng Tekankan Bus Trans Jateng Tidak untuk Kepentingan Bisnis

Rembangnews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menekankan bahwa bus Trans Jateng bukan untuk kepentingan bisnis.

“Nafasnya transportasi umum itu tidak boleh bisnis, karena itu kan pelayanan. Coba nanti pertimbangkan lagi. Prinsipnya saya setuju (Trans Jateng dikelola secara BLUD),” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arif Djatmiko mengatakan bahwa pengguna Trans Jateng semakin banyak. Sehingga pengelolaannya pun semakin ditingkatkan.

“Tahun kemarin (2024) saja sudah ada 9,5 juta penumpang. Artinya, masyarakat Jawa Tengah yang terlayani semakin banyak,” jelasnya.

Nantinya, bus Trans Jateng bakal diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya seperti angkutan subregional, angkutan kota, dan angkutan pedesaan.

“Jadi, bukan menambah armada Trans Jateng, melainkan menggandeng layanan eksisting milik kabupaten/kota dan pedesaan, agar terintegrasi dalam satu sistem,” jelasnya.

Baca Juga :   Sebanyak 770 Anak Terima Santunan dari BAZNAS Rembang

Pada 2027, diharapkan integrasi transportasi bisa menjangkau seluruh jenjang, mulai dari subregional hingga desa. Dengan pendekatan itu, jumlah masyarakat yang terlayani diproyeksikan meningkat secara signifikan.

“Subregionalnya jalan, kotanya terhubung, kabupatennya terintegrasi, dan desa-desanya ikut tersambung,” jelasnya.

Diketahui, Trans Jateng kini mengoperasikan tujuh koridor, dengan 115 bus, dan melayani 40 % kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Koridor-koridor ini mencakup Semarang–Bawen, Purwokerto–Purbalingga, Semarang–Kendal, Solo–Sragen, Magelang–Purworejo, Semarang–Grobogan, hingga Sukorejo–Surakarta–Wonogiri. Adapun target 2030 akan menjadi 12 koridor, menjangkau 62,86 % wilayah Jateng. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *