Angka Stunting Rembang Masih 15,8 Persen, Upaya Penurunan Terus Dilakukan

Rembang, Rembangnews.comAngka stunting di Kabupaten Rembang tahun 2024 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), masih berada di angka 15,8 persen.

Hasil analisis situasi stunting riil hingga November 2025 berdasarkan data Sigizi Kesga menunjukkan adanya penurunan menjadi 13,3 persen.

“Tahun 2025 tidak ada pelaksanaan SSGI. Kita menunggu SSGI tahun 2026 untuk melihat tren stunting yang diakui pemerintah pusat dan WHO,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i.

Angka stunting di Rembang tersebar di 17 puskesmas. Dimana per November 2025, prevalensi stunting tertinggi ada di Puskesmas Sarang 2 dengan 23,19 persen dengan cakupan penimbangan 73,15 persen. Adapun cakupan penimbangan terendah berada di Puskesmas Kragan 2 sebesar 49,64 persen.

Baca Juga :   Potensi Tambang Batu Kapur di Rembang Dinilai Besar

“Terjadi disparitas yang cukup besar antar puskesmas. Padahal karakteristik demografi relatif tidak jauh berbeda, sehingga ini menjadi bahan evaluasi bersama,” terangnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang pun terus berupaya menekan angka stunting di Kota Garam. Pemkab juga menggelar diseminasi hasil intervensi spesifik percepatan penurunan stunting pada hari ini Selasa (16/12).

Kegiatan ini menjadi forum evaluasi sekaligus penguatan sinergi lintas sektor dalam menekan prevalensi stunting secara terukur dan berkelanjutan.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi wadah mengevaluasi capaian sekaligus memperkuat koordinasi antarpemangku kepentingan, mulai dari perangkat daerah hingga pemerintah desa.

“Target maksimal stunting menurut WHO adalah 20 persen. Secara nasional angkanya 19,8 persen, Jawa Tengah 17 persen, dan Kabupaten Rembang 15,8 persen. Ini menunjukkan tren penurunan lebih dari tiga persen dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *