Rembang, rembangnews.com – Jalur Pabrik Ramai, Kepala Desa Sridadi, Kecamatan Rembang, Nasuka memohon Bupati Rembang buat menerjunkan petugas keamanan dikala pagi hari. Permintaan tersebut tidaklah tanpa alibi, alasannya tiap pagi para pekerja pabrik serta siswa sekolah memadati kemudian lintas.
Dikala pagi hari, siswa berangkat sekolah dibarengi dengan pekerja pabrik yang pula mengarah posisi kerja mereka. Perihal ini menyebabkan kekhawatiran warga Desa Sridadi, Kecamatan Rembang kota.
Warga memperhitungkan, kepadatan kemudian lintas ini bisa menimbulkan musibah. Terlebih ditambah tidak terdapatnya petugas keamanan yang berwenang menertibkan kemudian lintas.
Keluhan warga tersebut di informasikan oleh Kepala Desa Sridadi dalam kegiatan Musyarawah Perencanaan Pembangunan( Musrenbang) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Rembang serta jajarannya.
“ Banyak sekali karyawan dari arah selatan itu lewatnya di situ. Serta kebetulan itu melewati jalur di depan SD( sekolah bawah), serta kebetulan kemarin Sabtu aku diundang Kepala Sekolah dalam rapat komite kalau kepala sekolah meminta kepada pemerintah biar dapat menyimpan petugas keamanan,” ucapnya.
Menjawab perihal itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz dengan tegas membagikan perintah kepada Polsek Rembang buat menerjunkan anggotanya supaya mengendalikan jalannya kemudian lintas di Jalur Pabrik Ramai tersebut.
“ Esok Pak Kapolsek hendak langsung terjun ke posisi. Gitu nggih, Pak Kapolsek?
Nggih, gitu saja. Terima kasih masukannya pak inggi( kades),” jawab Bupati menjawab keluhan warga lewat Kepala Desa Sridadi.
Butuh dikenal kalau, semenjak didirikannya pabrik sepatu di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang kota, Jalur Pabrik Ramai baik dari arah timur, barat, ataupun selatan terkesan sangat padat tiap paginya.
Banyak penduduk dekat yang jadi tenaga kerja di pabrik pembentuk sepatu tersebut. Salah satunya Desa Sridadi, di mana para karyawan pabrik dari arah selatan senantiasa penuhi jalanan dengan kendaraan sepeda motor mereka buat berangkat bekerja.
Jalur Pabrik Ramai ini dinilai lumayan bahaya serta mengkhawatirkan mengingat di dekat tempat itu, pula ada sekolah yang mana di waktu yang nyaris bertepatan, siswa dengan umur 6 sampai 11 tahun hendak turut penuhi kegiatan jalur, sehingga rawan terjalin musibah.(*)
sumber : mitrapost.com