Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menargetkan pembangunan dalam skala besar mulai tahun 2022 hingga 2023.
Pembangunan tersebut menyasar tiga titik strategis kota yaitu relokasi Pasar Rembang, perbaikan alun-alun, serta perbaikan Taman Kartini. Selain itu beberapa ruas jalan dan lampu penerangan jalan juga akan diperbaiki.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan bahwa Pasar Rembang, Alun-alun Kota Rembang dan Taman Kartini merupakan tiga titik strategis yang dapat merepresentasikan Rembang sebagai kota.
“Saat ini kita tidak bisa melihat di mana letak kotanya Rembang, endak kelihatan. Tapi nanti setelah pasar kita relokasi ke barat, alun-alun kita perbaiki, dan pedagang kaki lima sekitar alun-alun dilokalisir di Taman Kartini, saya yakin Rembang akan menjadi kota,” ungkapnya dalam forum Ngopi Gayeng pada Selasa (7/6/2022) malam di Pendopo Museum RA Kartini Rembang.
Perbaikan Taman Kartini sendiri akan dilakukan sebagai wadah kolaborasi wisata bahari dan wisata kuliner.
Menurutnya, apabila Rembang tidak mulai berani membuka pintu saat ini, maka tidak menutup kemungkinan Rembang akan tertinggal dari Kecamatan Lasem.
“Lasem sudah punya Kota Pusaka, kita tidak boleh tertinggal. Kita sudah anggarkan Rp1,8 miliar untuk alun-alun dan Rp43 miliar untuk Taman Kartini, harus dioptimalkan dan dimaksimalkan,” ujar Bupati Rembang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Rembang terdiri dari jalan nasional, provinsi, kabupaten dan desa. Ada satu ruas jalan provinsi yaitu jalan penghubung Sale–Lasem, yang kini masih dalam proses perbaikan secara bertahap.
Selain itu, penerangan jalan di Rembang masih menjadi perbincangan masyarakat terkait banyaknya lampu jalan yang padam.
“Kami akan analisa terlebih dahulu, apa harus diganti atau perbaiki, karena komponennya mahal sedangkan ini berkaitan dengan efisiensi anggaran,” tuturnya.
Ia menambahkan, Rembang merupakan daerah perbatasan yang jika dibandingkan dengan daerah perbatasan Jawa Timur, maka dampak minimnya penerangan jalan terasa sekali.
“Kalau masuk perbatasan Jawa Tengah jalannya terasa gronjal-gronjal dan gelap, sedang di perbatasan Jawa Timur itu jalannya bagus dan lampu penerangannya sudah memadai,” katanya.
Bupati Hafidz meminta dukungan penuh setiap elemen masyarakat untuk kelancaran dan keberhasilan pembangunan infrastruktur kota ini.
“Mohon dukungannya teman-teman YouTuber, selebgram, serta netizen. Karena saya yakin betul kalau ruas jalan dan lampu penerangan sudah bagus serta alun-alun, pasar, dan taman kartini bisa bubar Rembang sudah jadi kota beneran. Rembang yang saat ini masih disebut peteng dedet, besok akan menjadi padhang jingglang,” tandasnya. (*)