BPBD Rembang Ingatkan Masyarakat untuk Waspada Kebakaran di Puncak Musim Kemarau

Rembang, Rembangnews.com – Saat ini Kabupaten Rembang masuk pada puncak musim kemarau. Kondisi ini tentunya semakin mudah memicu terjadinya kebakaran bahkan memperbesar skala api.

Untuk itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati menghimbau masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran. Warga diminta lebih berhati-hati dalam beraktivitas terutama yang berkaitan dengan api.

Aktivitas yang berkenaan dengan api ini bisa saja memicu kebakaran lahan maupun kebakaran di kawasan permukiman, jika teledor.

“Kendati musim kemarau tahun ini tergolong kemarau basah, ancaman bencana kebakaran tetap mengancam. Pasalnya, Rembang termasuk daerah yang pada saat siang hari cuaca cukup terik dan kering,” ujar Sri Jarwati.

Baca Juga :   Bencana Hidrometeorologi Sebabkan Jalur Alternatif Rembang-Pati Amblas

Ia mengungkapkan berdasarkan informasi dari Badan Meterologi Klimetologi dan Geofisika (BMKG) puncak kemarau di Kota Garam berlangsung sampai bulan September. Namun demikian musim kemarau di Rembang cenderung masih ada hujan di beberapa wilayah bahkan dengan intensitas tinggi.

“Musim sekarang sudah tidak bisa diprediksi lagi. Pagi ini panas seperti ini, siang bisa-bisa mendung atau hujan,” imbuhnya.

Berdasarkan data BPBD Rembang tahun 2021 lalu, menurut Sri Jarwati ada sebanyak 40an kasus kebakaran. Sementara pada tahun 2022 ini antara Januari hingga Agustus sudah ada belasan kasus.

Berkaitan dengan antisipasi terhadap terjadinya bencana kebakaran, BPBD mengajak masyarakat memahami masa- masa di mana risiko terjadinya kebakaran cukup besar, seperti di musim kemarau seperti ini.

Baca Juga :   Pelatihan Usaha Jadi Upaya Pemerintah Tingkatkan Produktivitas Warga

“Di musim kemarau saat ini, apapun bisa terbakar. Untuk berhati-hati apabila membuang puntung rokok. Apabila mau ke mana-mana mengecek dulu kompor gas sudah dimatikan atau belum, colokan listrik sudah tercabut apa belum,” tegasnya.

Selanjutnya, warga juga perlu mengingat bahwa kebakaran sering juga disebabkan karena bediang dan obat nyamuk. Untuk itu warga jangan sampai meletakkan obat nyamuk di dekat kasur dan pembakaran bediang ternak di dekat tempat jerami dan ditinggal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *