Rembangnews.com – Kisah Suhendra (32) viral setelah aksinya yang merawat bayi terbuang. Namun ternyata, pria yang dijuluki sebagai ‘Ayah Sejuta Anak’ tersebut ditangkap polisi dengan dugaan perdagangan orang.
Sebelumnya, Suhendra mengaku menampung puluhan bayi untuk merawat dan mebiayai para bayi tersebut dengan ikhlas.
“Waktu itu saya menyaksikan sendiri ya, anak dibuang, meninggal dunia. Nah dari situ, kenapa sampai dia dibuang? Kenapa sampai meninggal dunia? Dan yang rata-rata ibu hamil lakukan ketika dia punya anak, dia buang, dia sangkanya masalahnya selesai, ternyata tidak,” tutur Hendra, dikutip dari Detik News, pada Kamis (29/6/22).
Namun, siapa sangkat polisi menangkap Suhendra atas dugaan perdagangan orang dan aborsi ilegal.
Dalam hal ini, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyebut Suhendra ditangkap lantaran kasus perdagangan bayi.
“Modus yang dilakukan oleh pelaku dengan mengiming-imingi atau mengumpulkan ibu hamil, kemudian selanjutnya setelah proses persalinan, anaknya akan diserahkan kepada orang yang mengadopsi anak tersebut. Namun proses adopsinya sendiri dilakukan secara ilegal,” ujar Iman dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Jl Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Rabu (28/9/2022).
Iman mengatakan jika seseorang ingin mengadopsi anak maka harus membayar Rp 15 juta.
“Orang yang mengadopsi diminta sejumlah uang Rp 15 juta dari setiap satu anak yang diadopsi pelaku. Pelaku mengatasnamakan Yayasan Ayah Sejuta Anak,” kata dia.
Suhendra ini melakukan aksinya dengan menampung para ibu hamil, setelah anak tersebut dilahirkan maka akan diambil alih oleh Suhendra.
Ia lantas mencarikan orang tua asuh untuk mengadopsi bayi tanpa adanya prosedur yang legal.
“Padahal setelah persalinan selesai, anaknya diambil dan dicarikan lagi siapa yang mencari orang tua asuh dengan menyerahkan dengan dibalut mekanisme adopsi,” kata Iman. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Terkuak Perdagangan Orang di Balik Aksi Adopsi ‘Ayah Sejuta
