Rembang, Rembangnews.com – Dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kabupaten/Kota tingkat Jateng Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berhasil masuk ke penilaian tahap II.
Acara yang digelar pada Kamis (2/2/2023) bertempat di Hotel Novotel Semarang itu, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz hadir bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati dan menjadi pemapar dalam penilaian tersebut.
Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut hadir, Anggota DPRD Puji Santoso, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten yang juga istri Bupati Hj.Hasiroh Hafidz, Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Iris Gunartini, Anggota Komisi Nasional Disabilitas (KND) asal Rembang Fatimah Asri Mutmainnah serta Wakil Forum Anak Kabupaten Rembang Nayla Hasna.
Sedangkan tim penilai Independen dalam penilaian tahap II ini ada Dr. Rutiana Dwi yang merupakan dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng Dr.Prasetyo Aribowo, Dr. Dra Sri Yuwanti dari STIEPARI Semarang, dan Akhmad Syakir Kurnia SE MSi PhD dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Rembang memaparkan perihal pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, serta capaian penurunan kemiskinan.
Program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan seperti Gaspol 12, beasiswa hingga Sarjana bagi anak berprestasi bagi keluarga tidak mampu serta program kesehatan mulai penekanan angka kematian ibu dan bayi melalui TELPONI (Temokno Laporno Openi) sampai peningkatan sarana prasarana Fasilitas Kesehatan , Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.
Saat ini juga semakin banyak pelayanan Pemkab yang bisa diakses melalui online atau aplikasi. Sehingga masyarakat bisa mengakses layanan tersebut dari handphone.
“Jadi dari segi kesehatan, sosial, ekonomi, politik kita sangat kondusif. Kita selalu komunikasi dengan teman- teman DPR, kita kedepankan mencari solusi jika ada permasalahan,” ujarnya.
Kepala Bappeda Rembang Dwi Wahyuni Hariyati menambahkan tingkat Kemiskinan tahun 2023 sebesar 14,65 persen. Jika dibanding tahun 2022, 15,80 persen artinya ada penurunan 1,15 persen.
“Salah satu strategi penurunan kemiskinan tahun 2022 kemarin satu OPD mendampingi satu desa dengan kemiskinan ekstrim,” ujarnya.
Sedangkan inovasi yang diciptakan untuk peningkatan kualitas sumber daya perempuan bidang ekonomi, dari Dinsos PPKB dengan program Istri Mantap (Industri Rumahan Mandiri Tanggap).
Cakupan penilaian yaitu pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen RKPD, proses penyusunan dokumen RKPD dan aspek inovasi.
Ada 14 Kabupaten/ Kota yang lolos di penilaian tahap II ini, salah satunya Rembang. (*)