Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyinggung mengenai alasan seorang pejabat dimutasi jabatan.
Hal itu ia bahas saat melantik pejabat di lantai IV Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Rembang, (5/5/2023).
Salah satu pejabat yang dimutasi adalah Dwi Purwanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang pindah tugas sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
“Pak ora diwenehi penghargaan kok dipindah, iki kan ngono pertanyaane. Mesti pertanyaannya kan begitu,” jelasnya.
Pihaknya mengaku mengacu kepada sistem di dunia pendidikan, dimana orang yang berprestasi akan ditugaskan ke lokasi yang masih tertinggal, sehingga bisa turut memajukan.
“Ini bener ini, misalnya ada kepala sekolah kok sudah maju harus digeser yang ndak maju, gradenya diturunkan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan, namun memang apa yang dijalankan memang sesuai dengan sistem yang ada.
“Ojo merasa waduh pak Bupati kok percuma cah-cah, wis tak rewangi koyo ngene malah kok didhunke grade, misale lho. Semua sama, tidak ada pembedaan,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa etos kerja juga menjadi pertimbangan bagi seseorang bisa dipromosikan.
“Senioritas iya, tapi etos kerja ini juga menjadi pertimbangan. Apabila ada yang muda kok dipromosikan, salah satunya karena kinerja. Itu tidak salah,” jelasnya.
Hal itu, jelasnya, bukan karena pihaknya tak memperhatikan pegawai senior melainkan karena untuk mengejar ketertinggalan dari bidang yang belum maju.
“Di era sekarang, pemerintah butuh kerja yang gesit. Bukan menyepelekan yang tua-tua, tetapi ini memang untuk mengejar ketertinggalan,” jelasnya.
“Sekali lagi ini saya peringatkan jangan sampai ada spekulasi mengeluarkan kata-kata yang akan mencoreng institusi. Saya tidak ingin ada kalimat yang mengganggu kelancaran, ketenangan dan kenyamanan di birokrasi kita,” lanjutnya. (*)
