Mengenal 5 Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda di Jawa Tengah

Rembangnews.comBelanda tentu bukan negara asing masyarakat Jawa Tengah bahkan negara Indonesia. Apalagi Belanda pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun. Sejarah tersebut tentu saja meninggalkan banyak hal yang berkaitan dengan Belanda.

Ada banyak sekali bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang hingga kini masih diabadikan. Berikut ini beberapa bangunan peninggalan Belanda yang ada di Jawa Tengah :

  1. Bendungan Wilalung 11 Pintu

Pemerintaha Hindia Belanda membangun bendungan ini antara tahun 1908 hingga 1918. Bangunan bersejarah ini terletak di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Agar dapat mencapai ke lokasi bendungan tertua di Kudus ini, kita bisa berkendara sekitar 17 km dari pusat kota. Tujuan pemerintahan Hindia Belanda membangun bendungan ini yaitu agar dapat melindungi pemukiman yang ada di Kudus.

Selain itu, Belanda berharap dengan adanya bendungan ini dapat membantu mengairi pertanian tebu saat itu. Sayangnya, saat ini hanya sembilan pintu yang masih beroperasi akibat pendangkalan sungai Wulan, Serang, dan Juwana. Rel pada bangunan Belanda ini juga dilengkapi dengan dua katrol untuk mengangkut beton dan puing-puing di sekitar bendungan.

  1. Pabrik gula Trangkil di Pati

Pabrik peninggalan Belanda ini awalnya didirikan oleh H. Muller di desa Swaduk di Kecamatan Wedarijaksa pada tanggal 2 Desember 1835. Ketika pemilik pabrik berubah menjadi PAO Wavere Pancras Clifford, pabrik pindah ke desa Trangki antara tahun 1838. dan 1841. Masih ada peninggalan-peninggalan peninggalan Belanda seperti kereta pengangkut tebu, serta peralatan pabrik pada masa itu.

  1. Gedung Papak Salatiga

Terletak di Jl. Letjend Sukowati No. 51 Salatiga, bangunan ini dibangun pada abad ke-19 atau tahun 1850 dan menjadi saksi bisu perkembangan kota Salatiga. Bangunan ini berbentuk datar atau papak, yang secara umum terlihat unik dari bangunan zaman Belanda pada umumnya. Sehingga orang sering menyebutnya gedung Papak. Di bagian utama bangunan terdapat ruang tamu dan ruang pertemuan bernuansa Eropa. Bangunan ini awalnya dibangun oleh petinggi militer Belanda Van Heeckeren. Selain itu, bangunan ini juga menjadi tempat persinggahan Ratu Juliana.

Baca Juga :   Masuk Masa Tenang, Bawaslu Temanggung Lakukan Pengawasan Siber

Namun tidak ditemukan literatur apakah Ratu Juliana datang ke Salatiga dan mengunjungi gedung Papak ini. Akhirnya pada tahun 1950 bangunan kokoh Belanda ini dibeli oleh Pemkot Kota Salatiga untuk dijadikan kantor Walikota Salatiga. Kemudian bangunan ini tercatat sebagai bangunan cagar budaya.

  1. Fort De Beschermer Pekalongan

Benteng pelindung yang di jadikan lambang kota Pekalongan ini menjadi saksi bisu kelicikan VOC dalam strategi Perang Jawa I. Bangunan tersebut terletak di tepi Sungai Loji sebagai upaya VOC untuk memperluas wilayah sebelum Perjanjian Giyanti. Peninggalan sejarah Belanda ini berdiri pada tahun 1754. Masyarakat Pekalongan menyebut bangunan itu dengan nama Benteng Pekalongan.

Namun sayang, kemegahan benteng ini sudah tidak bisa lagi di nikmati sebagai bukti peninggalan Belanda. Hal itu sebab banyak bagian benteng yang hancur setelah perang kemerdekaan. Sejak tahun 1985 sampai sekarang benteng tersebut di gunakan sebagai Rumah Tahanan Negara kelas IIA yang lebih terkenal dengan nama Rutan Lodji. Bangunan ini sudah di renovasi empat kali, meliputi pembangunan kantor lapas, perbaikan bagian pagar pembatas bloten dan pagar inspeksi, serta terakhir pada tahun 2009 peninggian tembok penjara.

  1. Benteng Pendem Cilacap

Dalam bahasa Belanda di sebut Kusbatterij op de Lantong te Cilacap. Bangunan ini terletak terletak di Jl. Benteng, Sentolokawat, Kabupaten Cilacap dan selesai tahun 1879. Kata Pendem berarti tersembunyi karena bentuk bangunannya yang berada di bawah tanah sehingga terkesan tersembunyi.

Baca Juga :   Pemprov Jateng Bakal Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Cuaca Ekstrem

Benteng ini memiliki beberapa ruangan, antara lain ruang barak, ruang amunisi, penjara dan beberapa terowongan. Pemerintah Kota Cilacap menjadikan benteng ini sebagai tempat wisata, sehingga kamu bisa mengunjungi benteng ini untuk menelusuri sejarahnya sejak zaman penjajahan Belanda.

Keunikan benteng ini adalah terhubung dengan Pulau Nusakambangan melalui terowongan bawah tanah. Kini juga sudah di fasilitasi dengan tempat bermain anak-anak, seperti sepeda air dan rusa yang di biarkan hidup liar di sekitar benteng ini. Selain itu, terdapat toilet dan mushola untuk memudahkan wisatawan menikmati suasana alam dan sejuk kebanggaan Cilacap.

Bagi kamu yang tertarik dengan cerita-cerita sejarah maka kunjungilah kanal YouTube Pojoke Pati dengan klik link di sini. Nah, itulah beberapa bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang ada di Jawa Tengah.

Baca Juga :   Kemarau Panjang, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Gelar Salat Istisqo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *