Rembang, Rembangnews.com – Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang menjelaskan bahwa sosialisasi sudah dilakukan terkait program Kelas Khusus Olahraga (KKO).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dindikpora Rembang Sutrisno melalui Kabid Olahraga Haryanto.
Meski begitu, jumlah siswa yang berminat masuk di KKO dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) reguler masih sedikit.
“Kami sudah sosialisasi ke korwil-korwil. Kita dahului PPDB reguler. Sampai dibuka umum baru satu pendaftar cabor panahan. Pelatihnya baru satu cabang pencak silat lewat online,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Rembang, Nur Hasan menjelaskan sedikitnya peminat dikarenakan tidak adanya asrama.
“Itulah yang menyebabkan tidak ada pendaftar. Contoh anak Sarang. Punya prestasi. Sekolah di SMPN 1 Rembang kurang efisien, sebab tidak ada asrama. Rata-rata juara Popda demikian. Ada juga dari Sale,” paparnya.
Hal itu membuat para juara Popda memilih ikut zonasi di sekolah terdekat.
“Itu hasil sharing-sharing kepala sekolah. Jika ada asrama mungkin animo lebih banyak. Sebab tidak memungkinkan jika harus Ngelaju dari Sarang ke Rembang Kota,” paparnya.
“Orang tuanya langsung ke Dindikpora Rembang. Kalau ada program KKO ingin fokus ke sana. Sebaliknya kalau tidak ingin melanjutkan SMP yang lain,” lanjutnya.
Sedangkan terkait teknis pendafataran dilakukan di Dinas.
“Teknis pendaftaran di Dinas. Mendahului PPDB. Kita buka sosialiasasi dilanjutkan pendaftaran sudah lama. Pendaftar baru satu pelatih dan satu siswa,” paparnya.
“Jadi pendaftaran baik siswa maupun guru semua lewat dinas. Jadi sekolah menerima secara matang,” lanjutnya. (*)