Rembangnews.com – Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menyebut Indonesia punya kesempatan mengekspor listrik ke negara tetangga yaitu Papua Nugini.
Indonesia dan Papua Nugini memang diketahui menjalin kerja sama mengenai program hilirisasi. Luhut mengatakan bahwa Perdana Menteri Papua Nugini memberikan sinyal positif mengenai kemungkinan itu.
Sebab, jelas Luhut, saat ia sampai di negara tersebut, mereka langsung membahas mengenai hilirisasi. Ia pun menyarankan Presiden Jokowi untuk menawarkan kerja sama.
“Dia bilang Indonesia begitu maju, bisa gak kita kerja sama dalam bilateral itu. Bisa kita lakukan banyak hal. Sebelumnya, saya brief Presiden, Pak mereka listrik harganya 37 sen per kWh, padahal di kita 6-9 sen per kWh memang ada yang tinggi. Saya bilang itu tawarin saja Pak untuk mereka dapat listrik dari kita atau kita bangun atau kerja sama,” ungkap Luhut.
Luhut melihat bahwa Papua Nugini memiliki tambang mineral berupa tembaga yang cukup kaya. Sehingga Pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk menawarkan kerja sama dalam proyek hilirisasi.
Presiden Jokowi dan PM Papua Nugini James Marape pun akhirnya menjalin kesepakatan untuk membuat task force Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini. Tim PLN pun disebut akan berangkat ke Papua Nugini untuk merealisasikan kerja sama tersebut.
“Tadi kami sudah zoom call, Deputi Prime Minister bersama empat menterinya. Saya, Menteri ESDM, Wakil Menteri BUMN 1 dan 2, Dirut PLN, Dirut Pertamina dan Deputi saya duduk. Kita bikin list. Misalnya mereka butuh listrik, kita ada lebih listrik mereka setuju. Tim PLN akan berangkat ke Papua Nugini,” ujarnya. (*)