Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengharapkan adanya kerja sama antar berbagai pihak dalam mengantisipasi kekeringan di Kota Garam.
Pihak yang dimaksud adalah pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, hingga media. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Fahrudin.
Pemkab sendiri telah menggelar Rakor Penanganan Bencana Kekeringan Bencana Kekeringan dan Karhutla di Kabupaten Rembang, Selasa siang (12/9/2023) kemarin. Yang dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri, PDAM, Baznas, PMI dan sejumlah pihak swasta juga hadir dalam rakor tersebut.
Sebagai informasi, Kota Garam masih berstatus siaga kekeringan hingga 12 September 2023. Wilayah yang mengalami kondisi kekeringan diketahui ada 31 desa.
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta Pemerintah Desa (Pemdes) untuk aktif mensosialisasikan tentang kemarau panjang dan dampaknya.
“Segenap elemen pemerintah, TNI, Polri hingga pemerintah desa kita harapkan semakin aktif melakukan sosialisasi kepada warga agar menghindari pembakaran sampah dan lahan. Karena seringkali kebakaran disebabkan dari pembakaran sampah dan lahan, termasuk berhati- hati dengan jaringan listrik di rumah untuk meminimalisir terjadinya korsleting,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih berupaya membantu masyarakat yang mengalami krisis air dengan mengirim bantuan air bersih.
“Kami juga mendorong Pemerintah Desa yang mengalami kekeringan segera menggunakan alokasi anggaran tanggap bencana,” ungkapnya.
Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Palang Merah Indonesia (PMI), sejumlah komunitas dan pihak swasta, perusahaan melalui dana CSR-nya juga turut membantu memberikan bantuan air bersih. (*)
