Mengapa Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina?

Rembangnews.com – Gambar buah semangka tengah viral. Gambar semangka tersebut banyak beredar di media sosial netizen Indonesia. Mengapa?

Ternyata gambar semangka ada kaitannya dengan Palestina.

Konflik Israel dan Palestina kembali memanas.

Penggunaan gambar semangka ternayat emmiliki artian untuk mendukung Palestina.

The Fruit of Palestine, begitu masyarakat menyebut semangka.

  • Sejarah Simbol Semangka

Penggunaan simbol semangka sebagai bentuk dukungan kepada Palestina dan penolakan terhadap agresi militer Israel ternyata sudah ada sejak tahun 1967.

Melansir dari laman Aljazeera, simbol semangka mulai muncul saat perang berkecamuk antara Palestina dengan Israel pada tahun 1967. Simbol tersebut menggambarkan bentuk protes terhadap Israel yang merebut secara paksa wilayah Palestina.

Sejak dulu Israel memang melarang penduduk Palestina mengibarkan bendera Palestina di tempat umum. Jika ada warga yang melakukan hal tersebut, maka akan dianggap sebagai bentuk kriminalitas. Oleh karena itu, dipilihlah simbol semangka yang warnanya mirip dengan bendera palestina. Sosok yang pertama kali memperkenalkan simbol semangka memang belum diketahui secara pasti hingga saat ini.

Baca Juga :   Jangan Buang Begitu Saja, Ini 6 Manfaat Biji Semangka yang Jarang Diketahui

Namun, di tahun 2021 seorang seniman bernama Sliman Mansour pernah menceritakan kepada The National tentang kisahnya yang terjadi di tahun 1980. Kisah pahit dan penuh diskrimasinya itu berkaitan dengan bendera Palestina serta simbol semangka.

Sliman Mansour bercerita bahwa di tahun 1980 para pejabat Israel menutup sebuah pameran di Galeri 79 yang berlokasi di Ramallah yang berada di Tepi Barat, Palestina. Pameran tersebut menampilkan karya-karya Sliman Mansour dan seniman lainnya yang bernama Nabil Anani dan Issam Badri.

Para pejabat Israel itu melarang para seniman melukis bendera Palestina dan hal-hal yang berkaitan dengan warna bendera Palestina. Para pejabat Israel akan menyita segala sesuatu yang berkaitan dengan warna bendera palestina, termasuk simbol semangka.

Kemudian di tahun 2007 simbol semangka kembali mencuat. Simbol bentuk perlawanan terhadap Israel dan dukungan terhadap Palestina ini mulai dikenalkan kembali oleh seniman yang bernama Khaled Hourani melalui The Story of The Watermelon untuk sebuah buku yang berjudul Subjective Atlas of Palestine.

  • Alasan Semangka Jadi Simbol Dukungan ke Palestina

Dilansir Bon Appetit, semangka adalah buah yang sudah ada di Timur Tengah selama berabad-abad. Asal mula buah ini belum dipastikan, tapi diperkirakan berasal dari wilayah Afrika Utara, yaitu Sudan.

Baca Juga :   Menkominfo Baru Berencana Bentuk Tim Pengawas Medsos

Terkait buah semangka dengan Gaza, semangka adalah hidangan yang populer di wilayah tersebut. Di Gaza bagian selatan, masyarakat biasa menyajikan semangka dalam kemasan berbeda, yaitu menjadikan buah tersebut sebagai isian makanan bernama fatet ajer.

Selain semangka, isian fatet ajer adalah terong, paprika, dan tomat. Sajian ini disajikan di atas roti pipih bersama minyak zaitun.

Semangka tak hanya menjadi makanan yang populer di Palestina. Buah ini juga punya peran yang lebih besar. Semangka digunakan sebagai simbol dukungan kepada Palestina dari upaya pencaplokan wilayah (aneksasi) oleh Israel.

Dilansir First Post, semangka dipilih sebagai simbol dukungan kepada Palestina karena warnanya senada dengan warna bendera Palestina. Awal dari penggunaan semangka sebagai simbol dukungan kepada Palestina adalah momen Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur usai Perang Enam Hari pada 1967.

Baca Juga :   Tanda Bayi Alergi Susu Sapi

Setelah perang tersebut, Israel melarang bendera Palestina dikibarkan di depan pumum di wilayah yang diduduki itu. Pengibaran bendera Palestina di muka umum dinilai sebagai tindakan kriminal.

Sikap yang diambil oleh warga Palestina adalah ambil jalan alternatif. Mereka menggunakan semangka (atau gambar semangka) yang dibelah. Semangka yang terbelah memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yaitu merah, putih, hitam, dan hijau.

Tindakan represif Israel tidak hanya dilakukan terhadap pengibaran bendera. Dilansri The Nasional (2021), Sliman Mansour, seniman, mengatakan bahwa pada 1980 para pejabat Israel menutup pameran di Galeri 79 yang digelar di Ramallah. Pameran tersebut menampilkan karya-karyanya dan karya-karya seniman lain, seperti Nabil Anani dan Issam Badrl.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *