Rembang, Rembangnews.com – Pihak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) menilai keberadaan penyandang disabilitas bukan untuk dijadikan beban dan dikasihani.
Melainkan diberikan ruang, bimbingan, dan semangat moral sehingga mereka dapat menjalani hidup yang sama dengan manusia lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Prapto Raharjo dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional.
“Kami berharap kawan-kawan disabilitas tidak menjadi beban di lingkungan sekitar, tidak untuk dikasihani. Tapi diberikan ruang, semangat moral, bimbingan sehingga mereka seperti kita, karena mereka sebenarnya memiliki kemampuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa para penyandang disabilitas perlu memiliki keterampilan, sehingga memiliki nilai tawar.
Saat ini, penyandang disabilitas di Rembang juga sudah banyak yang telah berkarya seperti memiliki usaha.
Pemerintah memiliki berbagai program bagi penyandang disabilitas seperti pelatihan ketrampilan hingga bantuan alat bantu. Program ini dijalankan pemerintah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan perusahaan swasta.
Sementara itu, Ketua Special Olympic Indonesia (SOIna) Kabupaten Rembang, Hasiroh Hafidz memberikan motivasi kepada para penyandang disabilitas untuk memiliki etos kerja yang tinggi.
Perusahaan juga diminta mengakomodir disabilitas menjadi karyawan, termasuk menerima produk-produk yang dihasilkan mereka.
“Di tempat panjenengan biasanya ada etalase mohon produk dari adik- adik disabilitas ini bisa ditampung untuk dijual. Di peringatan Hari disabilitas Internasional ke 31 ini, kita bersama- sama tingkatkan etos kerja, karya jenengan sehingga menuju satu tujuan, Kabupaten Rembang Gemilang segera terwujud,” jelasnya. (*)
