Fenomena Langit Bulan Juli 2024

Fenomena ini bakal terjadi 22 Juli pada pukul 10.37 WIB.

  1. Bulan — Saturnus (15 Juli 2024)

Bulan berpapasan sangat dekat dengan Saturnus sejak keduanya terbit. Bulan terbit pukul 20:42 WIB disusul Saturnus 20:57 WIB. Jelang dini hari, Bulan dan Saturnus hanya terpisah 20’ atau 0,3º. Pasangan Bulan dan Saturnus akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 02:58 WIB dengan ketinggian 89º di atas horison utara. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 06:02 WIB dengan Bulan dan Saturnus berada 51º di atas horison saat Matahari terbit.

  1. Okultasi Saturnus (25 Juli 2024)

Saat sebagian besar pengamat di wilayah Indonesia menyaksikan papasan sangat dekat Bulan dan Saturnus, pengamat di sebagian wilayah SUmatera bisa menyaksikan peristiwa okultasi Saturnus oleh Bulan. Saat okultasi, Saturnus akan menghilang di balik Bulan dan kemudian muncul lagi. Di indonesia, peristiwa okultasi Saturnus bisa diamati dari sebagian wilayah Aceh Sumatera Utara, sebagian wilayah Riau dan Sumatera Barat.

Baca Juga :   Fenomena Langit Bulan Agustus 2024

Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 06:02 WIB dengan Bulan dan Saturnus berada 51º di atas horison saat Matahari terbit.

  1. Hujan meteor Delta Aquarids (28-29 Juli 2024)

Fenomena kosmik ini menjanjikan pertunjukan cahaya yang menakjubkan, dengan hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Delta Aquarids dihasilkan dari puing-puing yang ditinggalkan komet Marsden dan Kracht.

Setiap tahun, dari 12 Juli hingga 23 Agustus, kita dapat menyaksikan hujan meteor ini melintasi atmosfer Bumi. Tahun ini, puncak hujan meteor Delta Aquarids akan terjadi pada malam 28 Juli 2024 dan pagi 29 Juli.

Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati, karena meteor akan terlihat lebih banyak dan lebih terang.

  1. Hujan Meteor Piscis Austrinid (29 Juli 2024)

Menurut Observatorium Bosscha puncak hujan meteor Piscis Austrinid akan terjadi pada pada 28 Juli. Bosscha menyampaikan hujan meteor itu akan aktif pada 15 Juli hingga 10 Agustus yang dapat dilihat sejak pukul 19.51 WIB hingga menjelang fajar. Puncaknya terjadi pada tanggal 28 Juli dengan jumlah kira-kira 5 meteor per jam.

Baca Juga :   WhatsApp Buat Fitur Baru Yakni Kunci Chat

Fenomena ini bisa dilihat langsung tanpa alat bantu. Pengamat bisa melihat ke arah rasi bintang Piscis Austrinus untuk menyaksikan hujan meteor.

  1. Bulan — Pleiades (30 Juli 2024)

Bulan berpapasan sangat dekat dengan Pleiades (M45) di ufuk timur jelang fajar. Bulan dan Pleiades terpisah 3,9’ atau 0,65º. Bulan terbit pada pukul 01:11 WIB dan disusul Pleiades lima menit kemudian pada pukul 01:16 WIB. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 06:02 WIB dan berada pada ketinggian 54º di atas horison timur saat Matahari terbit.

  1. Hujan meteor Alpha Capricornids (30-31 Juli 2024)

Fenomena kosmik ini terkenal dengan bola api terang yang menjadi ciri khasnya, dan diprediksikan akan mencapai puncaknya pada 31 Juli. Hujan meteor Alpha Capricornids aktif setiap tahun dari 7 Juli hingga 15 Agustus. Tahun ini, menurut American Meteor Society, puncaknya akan terjadi pada 31 Juli.

Baca Juga :   Threads Bisa Edit Konten yang Telah Diposting

Pada malam ini, pengamat dapat menyaksikan hingga 5 meteor per jam yang meluncur di langit, dengan beberapa di antaranya berupa bola api yang sangat terang dan memukau. Hujan meteor Alpha Capricornids dihasilkan oleh debu dan puing-puing komet 169P/NEAT. Saat Bumi melintasi jalur puing-puing ini, partikel-partikel kecil memasuki atmosfer kita dan terbakar, menghasilkan cahaya yang indah di langit malam.

  1. Bulan — Mars — Jupiter (31 Juli 2024)

Bulan berpapasan dengan Mars dan Jupiter dan tampak membentuk segitiga di ufuk timur jelang fajar. Mars terbit pukul 01:43 WIB disusul Bulan pada pukul 02:09 WIB dan terakhir Jupiter pada pukul 02:15 WIB. Ketiganya bisa diamati di rasi Taurus sampai saat Matahari terbit pada pukul 06:02 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *