Angka Kematian Ibu dan Bayi di Rembang Tahun 2025 Turun

Rembang, Rembangnews.comAngka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Rembang tahun 2025 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Dimana hingga bulan Agustus 2025, tercatat ada 4 kasus kematian ibu. Sedangkan tahun 2024 pada periode yang sama ada 5 kasus.

Kemudian kematian bayi sebelumnya di tahun 2024 mencapai 88 kasus. Kini menjadi 68 kasus di 2025.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, drg. Dini Nuraida, MMRS mengatakan bahwa tidak mudah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Namun Rembang berhasil. Meski begitu, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan.

“Menurunkan angka kematian bayi itu tidak mudah. Bahkan dari 2023 ke 2024 saja sempat naik satu kasus, meskipun hanya satu,” ujarnya.

Baca Juga :   Peningkatan 15 Ruas Jalan Kabupaten Rembang Selesai Dilakukan, Sumber Dana dari Pinjaman

Salah satu program yang dinilai berperan dalam penurunan AKI dan AKB adalah program Temokno, Laporno, dan Openi (TELPONI). Kemudian juga partisipasi aktif dari dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas.

“Kita melakukan penguatan wilayah. Jadi seluruh dokter se-Kabupaten Rembang—ada 49 dokter—semuanya punya wilayah. Misalnya dalam satu Puskesmas ada empat dokter, maka seluruh desa di wilayah itu dibagi rata. Mereka berkoordinasi dengan bidan desa dan perawat desa,” paparnya.

Dinkes melakukan audit dengan melibatkan tenaga kesehatan untuk setiap kasus kematian. Audit dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan dalam upaya promotif dan preventif. Dari sana maka akan menjadi dasar rekomendasi tindak lanjut.

Untuk memperkuat program TELPONI, nantinya berbagai pihak bakal digandeng seperti organisasi profesi kesehatan, TP Posyandu, TP PKK, hingga lintas OPD akan dilibatkan melalui wadah Forum Kabupaten Sehat. (*)

Baca Juga :   Bupati Hafidz Harapkan Setiap Masyarakat Miliki Jaminan Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *