Pemerintah Bakal Bentuk Gugus Tugas Pengendali Sekolah Rakyat

Rembangnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial akan segera membentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat. Tim ini bertugas merespons berbagai dinamika yang terjadi di Sekolah Rakyat secara cepat dan tepat.

“Gugus tugas ini akan segera dibentuk. Nomenklatur yang diusulkan adalah Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.

Agus Jabo menambahkan, Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat ini akan fokus pada aspek pengawasan dan pengendalian jalannya program Sekolah Rakyat di 100 titik yang sudah beroperasi. Pada bulan depan, jumlah ini akan bertambah menjadi 165 titik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Gugus tugas ini memiliki empat tugas utama, yaitu mengendalikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat; menyelesaikan hambatan teknis di lapangan; mengawasi aspek keuangan sarana-prasarana; dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga :   Pencuri Gasak Uang dengan Modus Ganjal ATM Ditangkap

“Selama hampir satu bulan berjalan (Sekolah Rakyat), kita masih menemukan persoalan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan kuantitatif harus kita tingkatkan menjadi keberhasilan kualitatif, dengan membangun sistem yang lebih baik di setiap Sekolah Rakyat,” jelasnya.

Kendala di lapangan yang teridentifikasi di antaranya laporan Kepala Sekolah SRMP 10 Bogor tentang adanya permasalahan gap usia fisik dan mental anak, termasuk 10 anak yang belum bisa baca tulis sehingga perlu pendampingan khusus guru dan konsultasi dengan psikolog.

Sementara Kepala Sekolah SRMA 9 Jakarta Timur menyampaikan kendala berupa sarana-prasarana yang masih belum lengkap serta kebutuhan integrasi data melalui sistem Dapodik.

“Nantinya, gugus tugas ini akan mengawasi situasi darurat terkait pembelajaran maupun kesejahteraan tenaga pendidikan agar dapat segera diatasi,” kata Agus Jabo.

Baca Juga :   Kasus DBD di Kalsel Naik, Ada 82 Orang Terjangkit

Ia menambahkan, perlu dibangun sistem yang menjamin keberlangsungan proses belajar-mengajar dengan tiga pilar utama, yaitu sarana-prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas dan loyal, serta anggaran yang stabil. Hal ini dimaksudkan untuk mengawal perjalanan Sekolah Rakyat rintisan sebelum masuk ke tahap sekolah permanen yang ruang lingkupnya lebih besar dan lebih kompleks.

Agus Jabo menjelaskan sejak dibuka pada 14 Juli 2025, sebanyak 100 sekolah rintisan telah berdiri dan akan bertambah menjadi total 165 sekolah pada September mendatang. Presiden Prabowo Subianto mengaku bangga dengan capaian ini sebagai bukti kemampuan jajarannya bersinergi mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *