Pemkab Rembang Dorong Modernisasi Sektor Pertanian

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mendorong modernisasi sektor pertanian dengan memanfaatkan teknologi dengan efisien.

Pemanfaatan teknologi tersebut diwujudkan melalui Program Gerakan Listrik Masuk Sawah (Gelisah) yang kini resmi mengaliri lahan pertanian di Desa Waru, Kecamatan Rembang.

Bupati Rembang H. Harno, bersama Kepala PLN ULP Rembang Jati Kuncahyo dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang Agus Iwan Haswanto telah meresmikan program tersebut.

Bupati Harno menyampaikan bahwa kehadiran listrik sangat membantu petani dalam proses pengairan sawah. Dengan listrik, pompa air dapat dioperasikan untuk mengalirkan air dari sumur tanah dangkal ke petak-petak lahan secara lebih cepat dan efisien.

Baca Juga :   Desa Labuhan Kidul Menuju Desa Bendo Kini Punya Jembatan Penghubung

“Dengan sistem pipa yang dipasang ke petak-petak lahan, proses pengairan menjadi jauh lebih cepat. Ini solusi bagi petani yang selama ini masih mengandalkan tadah hujan. Listrik ini berguna untuk menyedot air, dan di daerah lain bahkan digunakan untuk penerangan,” ujarnya.

Bupati juga mengapresiasi dukungan PLN dalam menyukseskan program tersebut. Ia berharap desa-desa lain dapat segera mengikuti agar manfaat program Gelisah bisa dirasakan lebih luas.

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, menjelaskan bahwa pengajuan program Gelisah dapat dilakukan secara kolektif oleh kelompok tani, disertai rekomendasi kepala desa dan dinas teknis. Langkah ini akan mempercepat proses penanganan dari PLN.

“Program Gelisah sudah diterapkan di beberapa desa, seperti Desa Kasreman di Kecamatan Rembang dan Desa Tegaldowo di Kecamatan Gunem,” jelasnya.

Baca Juga :   Pemkab Rembang Jadi Pembina Terbaik Tingkat Kabupaten Program Keamanan Pangan Olahan Siap Saji

Sementara itu, Kepala PLN ULP Rembang, Jati Kuncahyo, menerangkan bahwa listrik untuk program Gelisah menggunakan tarif industri kecil, sehingga lebih terjangkau bagi petani.

“Biayanya menggunakan tarif industri kecil yang lebih murah dibanding non-subsidi. Untuk pasang baru tetap sama seperti pelanggan lain, namun perluasan jaringan, tiang, dan trafo menjadi tanggung jawab PLN,” terangnya.

Melalui program ini, Pemkab Rembang berharap produktivitas pertanian meningkat sekaligus mendorong terciptanya pertanian modern yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Rembang juga menyerahkan berbagai bantuan kepada petani Desa Waru, di antaranya handsprayer elektrik, benih padi, mesin diesel, jalan usaha tani, kambing, serta pembangunan sumur sebagai dukungan peningkatan produksi pertanian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *