Puncak Musim Hujan Diperkirakan Sampai Desember, Kepala Daerah Diminta Responsif Terhadap Bencana

Rembangnews.com – Puncak musim hujan diperkirakan terjadi hingga Desember. Oleh karena itu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta kepada bupati/wali kota di wilayahnya, agar responsif terhadap kejadian bencana.

“Jika terjadi bencana di wilayah Jawa Tengah, kepala daerah harus memimpin langsung di lapangan. Jangan menunggu instruksi provinsi,” jelasnya.

Ia menyebut jika penanggulangan bencana tidak bisa hanya dibebankan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Semua unsur mulai dari kementerian, sampai pemerintah kabupaten/kota, harus terlibat aktif.

“Penanggulangan bencana adalah urusan bersama, bukan hanya BPBD,” ujar Luthfi.

Dia mengingatkan, puncak musim hujan diperkirakan terjadi hingga Desember, sehingga seluruh daerah harus memastikan kesiapsiagaan penuh.

Baca Juga :   Taman Budaya Raden Saleh Bakal Jadi Pusat Kesenian dan Kebudayaan

Dalam kesempatan itu, Ia meminta seluruh daerah memetakan ulang titik rawan, termasuk wilayah banjir seperti Semarang, Demak, Jepara, Pekalongan, Cilacap, serta kawasan rawan longsor, seperti Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kebumen, Karanganyar, dan Cilacap.

“Semua titik rawan harus di-review. Mana jalur air, mana potensi longsor, mana lokasi yang harus diamankan,” tambahnya.

Luthfi juga meminta pemkab/ pemkot memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, dan logistik. Sistem peringatan dini juga harus dijalankan hingga ke tingkat desa.

Gubernur menginstruksikan seluruh unsur untuk memperkuat koordinasi lintas sektor. Menurutnya, tidak boleh ada egosektoral dalam penanganan bencana.

“Semua harus bekerja dalam satu komando, tujuannya keselamatan masyarakat,” tegas Luthfi.

Baca Juga :   Bupati Kudus Harapkan Adanya Investor Menjadi Inspirasi Berusaha

Dikatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebanyak Rp20 miliar. Anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk daerah yang terkena bencana alam.

Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengapresiasi kesigapan Gubernur Luthfi. Rakor seperti ini tepat dilakukan, sehingga pada saat bencana terjadi penanganan lebih komprehensif.

Sebagai informasi, kejadian bencana di Jawa Tengah dari Januari–November 2025 mencapai 2.704 kejadian. Terdiri dari bencana longsor, banjir, angin, karhutla, kebakaran, gempa bumi, tanah gerak, dan kejadian lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *