Wacana Enam Hari Sekolah untuk SMA/SMK di Jateng Masih Dikaji

Rembangnews.com – Wacana penerapan kebijakan enam hari sekolah untuk SMA/SMK di Jawa Tengah masih dalam tahap kajian.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyatakan, pengkajian itu dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan perguruan tinggi, pakar pendidikan, serta dewan pendidikan.

“Kami menindaklanjuti dinamika yang ramai dibahas di masyarakat dan media sosial, apakah Jateng akan kembali menerapkan lima atau enam hari sekolah,” ujarnya.

Pihaknya melibatkan berbagai stakeholder, untuk mengkaji dampak dari berbagai aspek. Hasil kajian itu yang akan dijadikan sebagai bahan untuk mengambil kebijakan.

Sekolah enam hari sebenarnya sudah lama diusulkan warga di daerah-daerah. Aspirasi itu muncul seiring kekhawatiran masyarakat, terhadap meningkatnya ketergantungan anak pada gawai.

Baca Juga :   Jateng Bakal Jalin Kerja Sama dengan Arab untuk Kembangkan Pelabuhan Tanjung Emas

“Ketika anak berada di lingkungan sekolah, dianjurkan tidak menggunakan gawai. Itu sebabnya kami melakukan evaluasi kembali tahun ini,” jelasnya.

Belum ada keputusan final mengenai jumlah hari sekolah. Seluruh alternatif masih dikaji, termasuk dua opsi penerapan, yakni diberlakukan serentak di seluruh Jawa Tengah, atau melalui pilot project di daerah tertentu.

“Nanti akan diputuskan berdasarkan hasil kajian,” jelasnya.

Hal lain yang menjadi pembahasan yaitu penyesuaian kurikulum, pemenuhan jam belajar, serta aturan kepegawaian. Pemprov turut melibatkan Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), untuk menghitung dampaknya terhadap waktu kerja guru. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *