Prihatin Banyaknya Kasus Bullying, Siswa Diminta Berani Perjuangkan HAM di Sekolah

Rembangnews.com – Keprihatinan atas banyaknya kasus bullying, Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Nawal Arafah Yasin meminta siswa untuk berani memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) di lingkungan sekolahnya masing-masing.

Tercatat, sepanjang 2024 ada 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk di sekolah. Sedangkan menurut KPAI, ada 2.057 kasus kekerasan terhadap anak, termasuk yang terjadi di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, pengetahuan dan literasi tentang HAM sangat penting ditanamkan kepada siswa di Jawa Tengah, untuk memerangi praktik bullying dan kekerasan.

“Ini salah satu hal yang mestinya kita respon untuk kita hadir di sekolah-sekolah, mengenalkan hak asasi manusia itu perlu kita pahami. Kita perlu edukasi pelajar untuk bisa memperjuangkan hak asasi,” jelasnya.

Baca Juga :   Kasus Dugaan Perundungan di Rembang Berakhir Damai

Nawal juga menyoroti keterlibatan pelajar dalam gelombang demonstrasi dan gerakan anarkisme di berbagai daerah pada 29 Agustus 2025 lalu, termasuk di Jateng. Bahkan, beberapa pelajar ada yang tertangkap aparat kepolisian.

Sesuai dengan arahan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, satuan pendidikan juga didorong untuk melakukan pembinaan terhadap para siswanya guna menciptakan kondusivitas wilayah.

“Sehingga kekerasan, ekstremisme, dan aksi-aksi bullying dan lain sebagainya itu, perlu adanya respon tentang pemahaman HAM bagi pelajar ini,” ungkap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.

Lebih lanjut, Nawal berharap kegiatan literasi tentang HAM di SMAN 2 Semarang pada hari ini, ke depannya benar-benar diimplementasikan, sehingga sekolah tidak hanya ramah anak, tetapi juga ramah HAM.

Baca Juga :   Anggota DPRD Jateng Bagikan Sembako di Rembang hingga Pati

Ketua TP PKK Jateng ini mengatakan, guna mengedukasi tentang pencegahan bullying dan kekerasan bagi pelajar, pihaknya telah menggandeng Forum Generasi Berencana (Genre) yang memiliki program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R).

“Ini akan kemudian menyosialisasikan dan mengedukasi bukan hanya anti bullying, tapi juga tentang edukasi yang lain terkait misalnya reproduksi, terkait kemudian anti narkoba, dan sebagainya,” kata Nawal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *