Rembang, Rembangnews.com – Pedestrian ataupun penyusunan trotoar pejalan kaki pada proyek Kota Pusaka Lasem membuat pusing masyarakat dekat. Tidak hanya tidak menemukan sosialisasi secara utuh, masyarakat memperhitungkan proyek Kota Pusaka Lasem sering dibongkar pasang sehingga sering mengusik kegiatan tiap hari. Perihal itu sebab banyak material pembatas jalur yang dibiarkan di tepi jalur.
Wagiman, salah satu masyarakat dekat proyek Kota Pusaka Lasem yang tiap hari bekerja selaku juru parkir mengaku pernah bimbang. Terpaut penyusunan pedestrian di Jalur Lasem- Jatirogo. Utamanya dikala terdapat kendaraan bongkar benda tidak dapat. Sebab kendaraan terkadang sulit, tidak hanya kecil serta pula banyak material paving pembatas jalur berceceran sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalur.
Wagiman berharap, pelaksana proyek Kota Pusaka Lasem memerhatikan keselamatan masyarakat serta membagikan pemecahan supaya pekerjaan tidak kacau balau. Terlebih kendaraan jalan kemudian lintas Lasem- Jatirogo lumayan padat.
” Sangat ramai malam. Dikala budalan ngaji hingga malam jam 21. 00 Wib. Setelah itu, Sabtu malam serta hari libur. Kacau balau. Terdapat mobil, kanan serta kiri. Truk simpangan sepeda motor. Tronton truk jadi satu. Pernah macet. Kami berharap dapat tidak kacau balau. Jika memunculkan musibah gimana? Kami berharap terdapat pemecahan serta diberikan cerminan penataannya semacam apa,” ucapnya.
Terpisah Camat Lasem, Abdul Rouf membetulkan penyusunan trotoar dicoba di bermacam sisi. Mulai jalur Mbah Sambu dari Masjid Agung Lasem ke selatan hingga perempatan Jago. Perempatan jago ke arah barat- rumah merah sampai pertigaan ambil kanah arah pondok Gus Zaim ke utara hingga pantura.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Googlenews. silahkan Klik Tautan Rembangnews dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"