Rembangnews.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau yang memiliki singkatan BBRI beserta entitas anaknya tercatat berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebanyak Rp12,21 triliun di kuartal I tahun 2022.
Laporan keuangan yang telah dipublikasikan dalam koran Harian Bisnis Indonesia pada Senin, 25 April 2022 menampilkan laba Bank BRI yang melesat hingga 78 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan, di periode yang sama pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp6,86 triliun.
Pertumbuhan dari laba Bank BRI ini, ditopang oleh adanya kenaikan pendapatan bunga yang terjadi. Pendapatan bunga diketahui menjadi sebesar Rp36,73 triliun.
Pencapaian itu, membuat pendapatan bunga menjadi tumbuh sebesar 6 persen yoy dari jumlah Rp34,68 triliun di bulan Maret tahun 2021.
Dilain sisi, beban bunga Bank BRI juga berhasil menyusut sebesar 16 persen yoy dari jumlah Rp27,12 triliun menjadi sejumlah Rp30,4 triliun.
Sehingga, pendapatan bunga bersih pun ikut tumbuh sebesar 12 persen yoy menjadi sejumlah Rp30,4 triliun dari yang awalnya berjumlah Rp27,12 triliun.
Tidak hanya itu, secara konsolidasian BBRI juga mencatat kredit yang diberikan naik sebanyak 3 persen secara ytd. Kredit yang diberikan Bank BRI tersebut naik dari jumlah Rp994,41 triliun per 31 Desember 2021 menjadi sejumlah Rp1.024 triliun pada akhir 31 Maret 2022.
Meski banyak terdapat kenaikan yang baik, namun total aset yang dimiliki BBRI secara konsolidasi menurun sebanyak 2 persen ytd. Sebelumnya total asset BBRI tercatat Rp1.678 triliun pada posisi 31 Desember 2021, kemudian menjadi Rp1.650 triliun per 31 Maret 2022.
Sedangkan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BBRI mengalami penurunan sedikit yaitu sebesar 1 persen ytd, yang awalnya sejumlah Rp1.138 triliun turun menjadi sejumlah Rp1.126 triliun. Terjadinya penurunan DPK ini berasal dari dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang juga turut mengalami penurunan dari jumlah Rp718,26 triliun menjadi berjumlah Rp716,8 triliun.
Di sisi modal, modal inti dari BBRI secara bank only mengalami kenaikan sebesar 27 persen yoy. Modal inti yang dimiliki BRI ini tumbuh dari yang awalnya Rp167,63 triliun menjadi Rp212,72 triliun per Maret 2022.
Untuk rasio keuangannya, NPL BRI secara bank only tercatat berada di level 3,15 persen secara gross dan 0,77 persen secara net. Lalu untuk loan to deposit ratio (LDR) turun sebanyak 87,14 persen dari semula 86,77 persen.
Terakhir, untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BBRI memiliki rasio sebesar 6,85 persen dan 64,26 persen pada 31 Maret 2022. (*)