Rembangnews.com – Tidur sehabis sahur menjadi hal yang biasa dilakukan kebanyakan muslim Indonesia. Namun, apakah kebiasaan ini baik bagi tubuh?
Dilansir dari laman NU, tidur setelah sahur dapat memperlambat proses pencernaan dan hal ini bisa membahayakan tubuh. Normalnya, tubuh memerlukan waktu hingga dua jam untuk memproses makanan.
Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syatiri dalam salah satu karyanya menyebutkan jika tidur setelah sahur dapat menyebabkan penyakit pada perut.
فَائِدَةٌ: لَا يَنْبَغِي النَّوْمُ بَعْدَ السُّحُوْرِ. فَقَدْ اِتَّفَقَ الْأَطِبَّاءُ عَلَى أَنَّ ذَلِكَ يُوْرِثُ مَرَضَ الْقُدَادِ، وَهُوَ مَرَضٌ يُوْرِثَ بِالنَّهَارِ طُلُوْعَ الطَّعَامِ مِنَ الْمَعِدَّةِ
Artinya: “Faidah: tidak seharusnya seseorang tidur setelah sahur. Sungguh, para dokter telah sepakat bahwa hal tersebut (tidur setelah sahur) bisa menimbulkan penyakit perut, yaitu penyakit yang bisa menyebabkan keluarnya makanan dari dalam perut di siang hari.” (Habib Salim asy-Syatiri, al-Fawaid asy-Syathiriyah min an-Nafahat al-Haramiyah, [Dar al-Fath lid Dirasat wan Nasyr: 2015], juz III, halaman 179).
Uraian tersebut juga menekankan bahaya tidur setelah makan pada hari biasa, tidak hanya pada bulan Ramadan.