Rembang, Rembangnews.com – Seorang pedagang sayur keliling asal Desa Ngotet, Kecamatan Rembang bernama Surini (68) memiliki kisah yang menginsipirasi.
Hidup sebagai seorang dengan ekonomi pas-pasan tak membuat Surini berhenti bermimpi untuk bisa menunaikan haji. Hingga akhirnya kini, impian itu bisa diwujudkan. Namun dibalik itu, ada perjuangan luar biasa yang ia lakukan.
Sehari-hari, untuk mengumpulkan pundi-pundi uang, ia tak hanya bekerja sebagai pedagang sayur keliling. Namun ia juga bekerja serabutan sebagai buruh tani dan buruh rumah tangga. Saat menjual sayur, ia memakai sepeda ontelnya untuk berkeliling. Ia biasa berjualan sayur di kompleks Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin dan kantor-kantor.
“Saya jualan sayur keliling sudah lama, waktu muda ya sampai sekarang. Berangkat biasanya mulai jam 6 pagi sampai jam 2 siang. Kalau dulu jalan kaki, pakai gendongan. Kalau sekarang pakai sepeda bronjong di belakang itu,” ujarnya.
Untuk mewujudkan impiannya pergi haji, ia rela menabung selama 49 tahun. Ia selalu menyisihkan uang hasil dari berdagang sayur.
“Sebelum tahun 75 saya itu sudah nabung. Dari jualan itu, saya kumpulkan kadang dapat Rp5 ribu, Rp20 ribu, Rp60 ribu. Itu saya kumpulkan. Saya niat mau pakai ibadah di Mekah (haji). Saya juga buruh tani, kadang tukang masak di tetangga-tetangga, di pondok juga, kalau pas ada acara. Lumayan kadang sampai dapat Rp200 ribu,” ungkapnya.
Berkat kegigihannya menabung, akhirnya ia bisa mendaftarkan diri untuk berhaji pada 12 tahun yang lalu tepatnya pada Agustus 2012. Ia dijadwalkan berangkat haji dua tahun lalu di tahun 2022. Namun tertunda hingga tahun 2024 karena pandemi COVID-19.
“Besok tanggal 2 Juni saya berangkat. Doakan saya semoga sehat terus, ibadah saya lancar,” imbuhnya.
Ia pun akhirnya bisa berangkat haji tahun ini bersama dengan jemaah haji lainnya di Rembang. Tahun ini ada 1.086 calon jemaah haji asal Rembang yang dibagi menjadi lima kelompok terbang (kloter). (*)