- Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menargetkan angka stunting di Kota Garam turun di angka 14 persen.
Saat ini, angka stunting masih berada di angka 19,50 persen. Angka ini sudah mengalami penurunan dari yang sebelumnya 24,30 persen.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Prapto Raharjo menilai penurunan ini tak lepas dari peran kader keluarga berencana (KB) dan petugas di lini lapangan.
“Keberhasilan turunnya kasus stunting di Rembang, dari 24,30% ke 19,50% di tahun 2024 ini, disebutnya tak lepas dari peran kader KB atau lini lapangan. Demi mencapai target 14%, peran kader ini juga sangat diperlukan,” jelas Prapto.
Ia berharap para kader KB bisa terus semangat. Dengan semangat tinggi yang dimiliki para kader, diharapkan nantinya mereka bisa berkolaborasi dengan baik bersama pemerintah kecamatan, penyuluh lapangan KB, dan stakeholder lainnya.
Selain penurunan angka stunting, pihaknya juga meminta agar semangat ber-KB digelorakan, sehingga rata-rata angka kelahiran bisa sesuai target, yaitu 2,1%, dan keikutsertaan dalam program KB terus meningkat.
Sarinten, kader KB Kecamatan Kaliori mengungkapkan tugas yang ia emban sebagai kader KB.
“Tugas sebagai IMP, di antaranya mencegah kasus stunting, seperti mendampingi ibu hamil, calon pengantin, dan baduta (bayi dua tahun). Banyak suka dukanya, misalnya bertemu orang tua yang anaknya sebenarnya kurang gizi tapi orangnya bersikeras kalau putranya baik-baik saja. Kita berpikir positif saja, karena SDM orang kan berbeda-beda,” ujarnya.
Ia berharap program nasional keluarga berencana dan penurunan angka stunting di Kabupaten Rembang dapat tercapai dengan lebih baik ke depannya. (*)