Marak Kasus Anak Cuci Darah

Rembangnews.com– Munculnya kasus anak-anak yang mengalami gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah secara rutin harus menjadi perhatian banyak pihak, terutama orang tua. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta pun mengungkapkan ada 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Situasi seperti ini memang memprihatinkan dan menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan ginjal anak. Gagal ginjal pada anak-anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, kelainan genetik, atau penyakit autoimun. Kebutuhan untuk menjalani cuci darah secara rutin menunjukkan bahwa kondisi ginjal anak tersebut tidak berfungsi dengan baik dan memerlukan dukungan medis yang intensif.

Konsultan Nefrologi Anak RSHS Prof Dany Hilmanto menyampaikan bahwa pasien anak yang saat ini menjalani cuci darah telah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal yang sudah lama ataupun memiliki kelainan bawaan.

Karena pada saat ini usia sudah di atas lima tahun memang yang paling banyak karena penyakit glomerulus. Jadi yang paling sering di antaranya penyakit glomerulus itu adalah yang bocor ginjal,” kata Dany. Memang benar bahwa gangguan ginjal pada anak-anak memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan gangguan ginjal pada orang dewasa. Berikut beberapa perbedaan utama antara gangguan ginjal pada anak-anak dan dewasa:

  1. Penyebab dan Jenis Penyakit

  • Anak-anak: Gangguan ginjal pada anak-anak sering kali disebabkan oleh kondisi genetik, kelainan kongenital (seperti sindrom Wilms atau displasia ginjal), infeksi, atau penyakit autoimun. Misalnya, glomerulonefritis pasca-streptokokus dan sindrom nefrotik adalah kondisi yang sering dijumpai pada anak-anak.
  • Dewasa: Pada orang dewasa, gangguan ginjal lebih sering disebabkan oleh penyakit yang terkait dengan gaya hidup, seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Penyakit ginjal kronis pada dewasa sering kali merupakan hasil dari akumulasi kerusakan seiring waktu.
  1. Gejala dan Diagnosis

  • Anak-anak: Gejala gangguan ginjal pada anak-anak dapat berbeda dari gejala pada orang dewasa. Anak-anak mungkin tidak dapat mengungkapkan ketidaknyamanan mereka dengan jelas. Gejala dapat mencakup pembengkakan, perubahan warna urin, penurunan berat badan, atau pertumbuhan yang terhambat.
  • Dewasa: Pada dewasa, gejala gangguan ginjal sering kali lebih jelas dan dapat mencakup nyeri punggung, gangguan urin, kelelahan, atau gejala dari penyakit penyerta seperti diabetes.
  1. Penanganan dan Terapi

  • Anak-anak: Terapi untuk anak-anak sering kali memerlukan pendekatan khusus. Pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, terapi mungkin mencakup pendekatan multidisipliner untuk mengatasi dampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan.
  • Dewasa: Penanganan untuk dewasa lebih fokus pada pengelolaan penyakit kronis dan mencegah komplikasi. Terapi seperti hemodialisis atau transplantasi ginjal mungkin lebih terfokus pada manajemen penyakit yang mendasarinya.
  1. Dampak Jangka Panjang

  • Anak-anak: Gangguan ginjal pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Terapi jangka panjang dan pemantauan intensif diperlukan untuk memastikan perkembangan yang sehat dan menghindari dampak jangka panjang.
  • Dewasa: Gangguan ginjal pada dewasa lebih berfokus pada mengelola penyakit untuk menghindari komplikasi seperti penyakit jantung dan hipertensi, serta memanage kualitas hidup.
  1. Psikososial

  • Anak-anak: Masalah psikososial, seperti stres dan kecemasan terkait dengan penyakit, sangat penting untuk diperhatikan. Keluarga dan anak-anak mungkin memerlukan dukungan psikologis tambahan.
  • Dewasa: Meskipun dukungan emosional juga penting, tantangan utama sering kali berhubungan dengan manajemen penyakit kronis dan dampaknya terhadap gaya hidup dan pekerjaan.
  1. Pendekatan Terpadu

  • Anak-anak: Penanganan anak-anak sering melibatkan tim medis yang luas, termasuk nefrolog, ahli gizi, psikiater, dan fisioterapis, untuk memastikan pendekatan holistik dalam perawatan.
  • Dewasa: Penanganan dewasa mungkin lebih berfokus pada spesialis ginjal dan pengelolaan kondisi yang mendasarinya dengan pendekatan yang lebih terarah pada penyakit kronis.
Baca Juga :   Inilah Cara Mudah untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Kamu

Dalam semua kasus, deteksi dini dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang terbaik. Program kesehatan dan pendidikan yang baik serta dukungan keluarga dapat memainkan peran kunci dalam membantu anak-anak dengan gangguan ginjal menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *