5 Turnamen Esports Bergengsi yang Belum Pernah Tampil di Indonesia

Rembangnews.com- Esports telah berkembang pesat di seluruh dunia, dengan turnamen-turnamen besar yang menarik perhatian jutaan penggemar. Namun, meskipun Indonesia memiliki komunitas esports yang sangat besar dan berkembang, beberapa turnamen esports terbesar dan paling bergengsi di dunia masih jarang hadir di tanah air. Beberapa dari turnamen-turnamen ini memiliki sejarah panjang dan reputasi internasional yang mendunia, tetapi mereka belum sepenuhnya dijangkau oleh pasar Indonesia. Artikel ini akan membahas lima turnamen esports dunia yang jarang ada di Indonesia dan mengapa mereka menjadi sorotan global.

1. The International (TI) – Dota 2

The International (TI) adalah salah satu turnamen esports terbesar dan paling bergengsi di dunia. Diselenggarakan setiap tahun oleh Valve untuk game Dota 2, turnamen ini menawarkan hadiah yang sangat besar, sering kali mencapai puluhan juta dolar AS. Turnamen ini diadakan di berbagai lokasi internasional, seperti Seattle (AS), Shangai (China), dan Bukarest (Rumania), dan menarik perhatian para pemain profesional serta penggemar esports global.

Mengapa Jarang di Indonesia?

Meskipun Dota 2 sangat populer di Indonesia dan memiliki banyak pemain serta penggemar setia, The International belum pernah diadakan di Indonesia. Faktor utama yang menjadi penghalang adalah logistik dan infrastruktur, karena turnamen sebesar ini memerlukan fasilitas yang sangat canggih dan pengaturan yang sangat besar. Selain itu, keputusan untuk memilih lokasi biasanya mempertimbangkan pasar dan minat global, di mana negara-negara seperti China, AS, dan Eropa cenderung lebih diutamakan.

Baca Juga :   Miris, Karyawan Leslar hingga ART Saksikan KDRT yang Diterima Lesti

2. League of Legends World Championship (Worlds)

Turnamen League of Legends World Championship atau biasa disebut Worlds adalah puncak dari kompetisi League of Legends (LoL), game multiplayer online battle arena (MOBA) yang sangat populer. Setiap tahun, tim-tim terbaik dari berbagai wilayah bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia, dengan hadiah yang mencapai jutaan dolar. Worlds dikenal dengan skala produksi yang sangat besar, dan pertandingan finalnya biasanya diadakan di stadion-stadion besar dengan penonton yang membludak.

Mengapa Jarang di Indonesia?

Meskipun Indonesia memiliki banyak penggemar League of Legends, turnamen Worlds tidak pernah diselenggarakan di Indonesia. Alasan utamanya adalah kesenjangan dalam infrastruktur dan kebutuhan untuk menarik audiens internasional. Riot Games, pengembang League of Legends, lebih memilih mengadakan Worlds di negara-negara yang memiliki ekosistem esports yang lebih mapan seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Eropa. Selain itu, kendala logistik dan dukungan sponsor juga menjadi faktor penting dalam memilih lokasi.

3. Overwatch League (OWL)

Overwatch League (OWL) adalah liga esports profesional untuk Overwatch, game first-person shooter (FPS) dari Blizzard Entertainment. Liga ini menawarkan pertandingan antara tim-tim esports terbaik dari seluruh dunia, dengan format liga reguler yang diikuti oleh babak playoff dan final. OWL tidak hanya menampilkan pemain top, tetapi juga menarik perhatian berkat produksinya yang spektakuler dan organisasi liga yang rapi.

Baca Juga :   5 Fakta Menarik Tentang Amphoreus

Mengapa Jarang di Indonesia?

Meskipun Overwatch memiliki komunitas yang cukup besar di Indonesia, terutama di kalangan penggemar FPS, Overwatch League belum pernah diadakan di Indonesia. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kendala terkait biaya dan logistik dalam mengorganisir turnamen sebesar ini. Selain itu, OWL lebih sering mengadakan acara di negara-negara dengan pasar esports yang lebih besar, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, yang memiliki dukungan sponsor dan infrastruktur yang lebih baik.

4. Intel Extreme Masters (IEM)

Intel Extreme Masters (IEM) adalah serangkaian turnamen esports global yang disponsori oleh Intel. IEM merupakan turnamen internasional yang mencakup beberapa game terkenal, seperti CS:GO, StarCraft II, dan Hearthstone. Turnamen ini dikenal dengan kehadiran pemain profesional dunia, dan telah diselenggarakan di berbagai lokasi global, dari Katowice (Polandia) hingga Sydney (Australia).

Mengapa Jarang di Indonesia?

Meskipun Indonesia memiliki banyak penggemar Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) dan StarCraft II, IEM masih jarang diadakan di Indonesia. Salah satu alasan utama adalah kurangnya dukungan infrastruktur untuk mendukung skala besar turnamen seperti ini. IEM sering kali memilih negara-negara dengan ekosistem esports yang lebih kuat atau negara-negara yang lebih mendekati lokasi penyelenggaraan lainnya, seperti Eropa dan Asia Timur.

Baca Juga :   7 Drama Korea Tayang Bulan Oktober 2022

5. BlizzCon

BlizzCon adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Blizzard Entertainment, yang menjadi tempat berkumpulnya komunitas dan penggemar game-game populer Blizzard seperti World of Warcraft, StarCraft II, dan Hearthstone. Selain sebagai ajang untuk mengumumkan update terbaru tentang game-game Blizzard, BlizzCon juga menyelenggarakan turnamen esports berskala internasional, dengan hadiah besar yang memikat tim dari seluruh dunia.

Mengapa Jarang di Indonesia?

BlizzCon diselenggarakan setiap tahun di Anaheim, California, dan meskipun game-game Blizzard sangat populer di Indonesia, turnamen ini belum pernah diadakan di tanah air. Faktor utama adalah lokasi yang jauh dan biaya operasional yang tinggi untuk membawa BlizzCon ke negara lain. Selain itu, Blizzard Entertainment cenderung fokus pada pasar besar seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China untuk penyelenggaraan acara besar mereka.

Potensi Esports Indonesia yang Terus Berkembang

Meskipun beberapa turnamen esports terbesar di dunia belum hadir di Indonesia, hal ini tidak menghalangi Indonesia untuk menjadi pemain utama di kancah esports internasional. Komunitas esports di Indonesia terus berkembang, dan banyak talenta muda yang muncul ke permukaan. Ke depan, dengan semakin berkembangnya infrastruktur, dukungan sponsor, dan minat masyarakat terhadap esports, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa turnamen esports global ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *