Rembangnews.com– Jalan kaki adalah salah satu olahraga paling mudah dan murah untuk dilakukan. Banyak orang memilih aktivitas ini sebagai bentuk olahraga harian, terutama bagi yang sibuk atau baru memulai gaya hidup sehat. Namun, tidak sedikit pula yang merasa heran kenapa berat badan susah turun meski sudah rutin jalan kaki?
Padahal, secara teori, membakar kalori dengan aktivitas fisik seperti jalan kaki seharusnya bisa membantu menurunkan berat badan. Jika kamu mengalami hal serupa, bisa jadi ada beberapa faktor yang menyebabkan program penurunan berat badanmu belum optimal. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Intensitas Jalan Kaki Kurang Efektif
Salah satu alasan utama berat badan tidak kunjung turun meski rutin jalan kaki adalah intensitasnya yang terlalu ringan. Jalan kaki santai (leisure walking) hanya membakar kalori dalam jumlah sedikit. Jika tujuannya adalah menurunkan berat badan, maka dibutuhkan aktivitas dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Misalnya, kamu perlu berjalan dengan kecepatan 5–6 km/jam (brisk walking) selama minimal 30 menit setiap hari. Brisk walking meningkatkan detak jantung dan mempercepat metabolisme tubuh, yang akan membantu membakar lebih banyak kalori dibanding jalan santai.
2. Asupan Kalori Tidak Dikontrol
Olahraga tanpa diimbangi pengaturan pola makan akan menghasilkan hasil yang minim. Kalori yang masuk tetap lebih besar daripada kalori yang dibakar, akibatnya berat badan tetap atau bahkan bertambah. Banyak orang merasa “sudah olahraga” sehingga tanpa sadar makan lebih banyak sebagai hadiah atau kompensasi.
Untuk menurunkan berat badan, kamu perlu defisit kalori, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Jadi, meski sudah rutin jalan kaki, jika pola makan tidak dijaga, penurunan berat badan akan sulit terjadi.
3. Tubuh Sudah Beradaptasi
Tubuh manusia sangat cerdas dan cepat beradaptasi. Jika kamu sudah berjalan kaki dengan pola yang sama dalam waktu lama, tubuh bisa saja menyesuaikan metabolisme agar lebih efisien, sehingga kalori yang dibakar menjadi lebih sedikit.
Solusinya, kamu perlu menaikkan level tantangan. Misalnya, menambah durasi, kecepatan, atau variasi rute seperti berjalan menanjak. Bisa juga digabungkan dengan latihan kekuatan ringan untuk menjaga metabolisme tetap aktif.
4. Kurangnya Variasi Latihan
Meski jalan kaki memiliki banyak manfaat, namun jika hanya itu satu-satunya aktivitas fisik yang kamu lakukan, proses pembakaran lemak bisa stagnan. Tubuh perlu kombinasi antara kardio dan latihan kekuatan (strength training).
Latihan kekuatan seperti squat, push-up, atau angkat beban ringan bisa membantu membentuk otot. Semakin banyak massa otot, semakin tinggi pembakaran kalori bahkan saat sedang istirahat.
5. Gangguan Hormon atau Kondisi Medis
Jika kamu merasa sudah olahraga dan menjaga makan tapi berat badan tetap tidak turun, mungkin ada faktor medis yang mempengaruhi. Beberapa kondisi seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, sindrom ovarium polikistik (PCOS), hingga stres kronis dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Kondisi-kondisi ini bisa membuat proses pembakaran lemak tidak berjalan efektif. Jika kamu mencurigai adanya masalah kesehatan, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
6. Kualitas Tidur yang Buruk
Kurang tidur bisa mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin. Saat kamu kurang tidur, tubuh cenderung merasa lebih lapar dan sulit kenyang, yang bisa menyebabkan kamu makan berlebih tanpa disadari.
Selain itu, tidur yang cukup dan berkualitas juga membantu tubuh memulihkan diri, memperbaiki metabolisme, serta mendukung pembakaran lemak secara optimal. Idealnya, orang dewasa membutuhkan 7–9 jam tidur setiap malam.
7. Harapan Tidak Realistis
Terkadang, penurunan berat badan tidak terjadi secepat yang diharapkan. Berat badan adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor seperti genetik, usia, hormon, komposisi tubuh, dan pola hidup. Jalan kaki adalah langkah awal yang bagus, namun kamu juga perlu kesabaran dan konsistensi.
Ukuran kesuksesan tidak selalu dari angka di timbangan. Bisa jadi kamu kehilangan lemak namun tetap memiliki berat badan yang sama karena massa otot meningkat.
Jalan kaki memang olahraga yang sehat dan membawa banyak manfaat, termasuk untuk kesehatan jantung, sendi, dan pikiran. Namun jika tujuanmu adalah menurunkan berat badan, maka jalan kaki harus dikombinasikan dengan strategi lain seperti pengaturan pola makan, latihan kekuatan, serta perbaikan kualitas tidur.
Selalu ingat bahwa perjalanan penurunan berat badan adalah proses jangka panjang. Tetap konsisten, evaluasi progres secara berkala, dan jangan ragu mencari bantuan ahli jika diperlukan.