Rembang, Rembangnews.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sejumlah hewan ternak di Jawa Tengah membuat Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang dan masyarakat menjadi waspada.
Dintanpan Kabupaten Rembang bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jawa Tengah serta Badan Karantina Provinsi Jawa Tengah telah berupaya menangani kasus PMK yang menyebar.
Menurut pantauan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dintanpan Kabupaten Rembang, Lulu Rofiana pada 29 Juni 2022 sebanyak 4.706 hewan ternak di Rembang terpapar PMK.
Dirinya mengungkapkan, hewan ternak sapi yang sembuh akibat PMK mencapai 2.009 ekor. Sementara sapi yang mati 16 ekor, dan yang dijual atau dijagal sebanyak 44 ekor.
“Menurut pantauan kami, 29 Juni 2022 kasus penyakit PMK di Kabupaten Rembang total sekitar 4.706 kasus, sembuh akibat PMK 2.009 ekor, sedangkan sapi yang mati 16 ekor, dijual atau dijagal ada 44 ekor,” terang Lulu saat ditemui Rembangnews.com, Kamis (30/6/2022).
Kendati demikian, sapi di Rembang yang masih terjangkit PMK masih ada 2.637.
Lebih lanjut, kasus PMK tertinggi di Kecamatan Kaliori dengan total kasus 1.013. Sedangkan yang sembuh ada 139 ekor, kemudian mati 6 dan yang disembelih ada 4 ekor.
“Kasus PMK tertinggi di Kecamatan Kaliori dengan total kasus 1.013, yang sembuh 139, mati ada 6, disembelih ada 4. Sisa masih terkena kasus PMK sekitar ada 864 ekor,” papar Lulu.
Sementara, kasus PMK terendah di Kecamatan Sluke dengan jumlah kasus 9 sembuh dan 8 mati.
“Hasil pantauan kami 45 persen sapi yang terjangkit sudah mengalami kesembuhan dari wabah PMK. Dan pihak kami masih melakukan vaksinasi sapi untuk mencegah penularan PMK,” tandasnya. (*)