Pemkab Rembang Gelar Pelatihan Public Speaking Bagi Disabilitas

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar Pelatihan Public Speaking demi untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dalam berinteraksi, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lebih percaya diri.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang, Subhan saat membuka pelatihan public speaking bagi penyandang disabilitas di Hotel Fave, Selasa (30/8/2022).

“Maksud dari pelatihan ini adalah untuk memberikan layanan dan bimbingan yang tepat bagi penyandang disabilitas hingga dapat mengembangkan kemandirian, kemampuan fisik, mental dan sosial, serta keterampilan secara maksimal untuk berpartisipasi di semua aspek kehidupan,” terangnya.

Ada 25 peserta penyandang disabilitas dan 9 pendamping yang ikut serta dalam pelatihan. Selama tiga hari para penyandang disabilitas akan diberi materi oleh tim dari akademi public speaking.

Baca Juga :   Sebanyak 80 Orang Bakal Ikuti Pelatihan Keterampilan Gratis dari BLK Rembang

Sementara itu, Plh. Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan public speaking bagi difabel. Menurutnya, rasa percaya diri cukup penting dimiliki oleh mereka untuk bersaing di masa sekarang ini.

“Ini sebenarnya sangat penting, karena untuk menanamkan percaya diri, kawan-kawan (difabel) ini pasti akan percaya diri. Apapun usaha atau upaya yang dilakukan harus percaya diri. Apalagi semakin hari semakin kesini, tantangannya tidak semakin mudah justru akan semakin berat,” jelasnya.

Gus Hanies percaya kawan-kawan bertalenta khusus mampu berkembang, menyerap ilmu yang didapat dari pelatihan dan mempraktekkannya. Serta dapat membagikan ilmunya dengan para insan bertalenta khusus lainnya.

Di sisi lain, ia juga meminta agar komunikasi antara insan bertalenta khusus dengan pemerintah daerah dapat terus terjalin dengan baik seperti selama ini.

Baca Juga :   Pemkab Rembang Mulai Bangun Rumah Hunian untuk Korban Tanah Ambles

“Harapanya agar program-program yang diberikan dapat diberi masukan dan kritikan. Jadi komunikasi harus terus berjalan,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *