Rembang, Rembangnews.com – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menyulitkan berbagai bidang, salah satu sektor yang terdampak adalah sektor peternakan. Pasalnya selama ini belum menjumpai ada aturan pembelian BBM subsidi bagi peternak.
Hal ini disampaikan seorang warga bernama Amin dari Sedan yang mempunyai usaha di bidang peternakan ayam potong.
Dalam rapat koordinasi dalam rangka menyamakan kebijakan BBM dan LPG subsidi untuk para nelayan, petani, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di lantai 4 kantor Bupati Rembang pada hari Senin (12/9/2022).
Amin menyampaikan ternak ayam hampir 99 persen sudah menggunakan jaringan listrik PLN. Sehingga jika waktu listrik padam, secara otomatis peternak ayam ini menggunakan genset dan membutuhkan Solar.
Lebih lanjut, ia menanyakan apakah peternak ayam potong mendapatkan jatah BBM bersubsidi atau tidak. Karena selama ini dirinya dan rekan sesama peternak ayam potong belum mengetahui BBM subsidi bagi peternak.
“Saya perwakilan peternak ayam potong menanyakan untuk peternakan ayam potong apakah mendapatkan solar bersubsidi atau tidak?” kata Amin.
Dirinya juga menanyakan kepada pihak Pertamina bahwa peternak ayam juga membutuhkan elpiji untuk kebutuhan produksi ayam potong.
“Di peternakan juga butuh elpiji pemanas ayam kecil tapi saya informasikan sudah memakai elpiji 12 kilogram karena mencari elpiji 3 kilogram susah juga takut. Apakah mendapatkan elpiji subsidi,” ungkap Amin.
Sementara dalam kesempatan itu, pihak Pertamina Abi Satya menjawab bahwa terkait penggunaan BBM subsidi sektor peternakan secara detail bisa ditanyakan ke dinas.
Lebih lanjut, ia menyarankan peternak ayam supaya meminta surat rekomendasi dari dinas apakah mendapatkan atau tidak jatah BBM subsidi.
Dia menambahkan untuk penggunaan elpiji 3 kilogram bagi peternak ayam dilarang. Hal ini sesuai dengan peraturan ESDM.
“Itu diesel sama genset memakai Solar belum ada. Agar minta untuk verifikasi surat rekomendasi dari dinas bisa membantu boleh atau tidak. Dan elpiji 3 kilogram tidak boleh digunakan di peternakan, yang elpiji itu sudah ada peraturan ESDM. Teman-teman agen tidak berani melayani peternak,” tandasnya. (*)