Program Pupuk Subsidi Belum Optimal, Pemerintah Diminta Permudah Penebusan oleh Petani

Rembangnews.com – Program pupuk subsidi yang dijalankan pemerintah dinilai masih belum optimal.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat Otong Wiranta. Ia mengatakan masih ada kendala yang dihadapi oleh para petani. Dari mulai kesulitan pendaftaran hingga gagal tebus pupuk subsidi.

“Masih banyak petani belum mengerti sepenuhnya tentang mekanisme mendapatkan pupuk, apalagi kemudian ada perubahan tradisi dari konvensional ke elektronik, dari manual ke online,” jelasnya dilansir dari Bisnis.com.

Selain itu, dengan usia petani yang rata-rata telah tua ditambah latar pendidikan yang kebanyakan hanya SD dan SMP, membuat para petani kesulitan untuk beradaptasi dengan teknologi yang digunakan dalam penyaluran pupuk subsidi.

Baca Juga :   Program Sub Pin Polio di Rembang Telah Capai 84,8 Persen

Ia menilai, petani hanya memerlukan prosedur yang mudah dalam menebus pupuk. Namun kenyataan di lapangan, tata cara dan kelola masih rumit.

Belum lagi kendala jaringan internet yang akhirnya membuat semua kembali ke transaksi manual.

Data penyaluran menurutnya juga masih perlu divalidasi mengingat banyak data copy paste dari data lama yang berakibat pada alokasi dan realisasinya.

“Banyak data copy paste dari data lama. Ada petani sudah pindah tempat tinggal, tapi masih terdata di tempat lama. Sementara jika ada data baru, kios bertahan dengan data yang ada,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi atas tata kelola pendaftaran pupuk subsidi. Ia juga meminta pemerintah mempermudah petani dalam menebus pupuk. (*)

Baca Juga :   Kebutuhan Pupuk Meningkat Memasuki Musim Tanam Tembakau di Rembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *