Rembang, Rembangnews.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Pamotan mengalami kenaikan. Dimana rata-rata ada 10 kasus per bulan sejak Januari hingga awal Juni.
Ada satu orang yang diketahui meninggal dunia karena DBD di kecamatan tersebut. Camat Pamotan, Rofiq Pahlevi mengatakan, kini wilayahnya pun masuk dalam zona merah.
“Kami zona merah karena ada kasus satu yang meninggal dunia,” katanya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah Kecamatan Pamotan menggerakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di 23 desa.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada kepala desa untuk menggerakkan kepala dusun, tim penggerak PKK, dan kader jumantik untuk melaksanakan 3M (menguras, mengubur, menutup).
“Kami sudah atur waktunya, masuk ke sekolah-sekolah. Ini juga untuk instansi,” tambah Rofiq.
Sementara itu, sejumlah desa telah dilakukan fogging diantaranya Sumberejo, Pamotan, Ringin, dan Tempaling.
“Informasi dari DKK, telur nyamuk bisa bertahan mulai enam bulan sampai satu tahun,” katanya.
Pihaknya pun mengajak setiap pihak untuk terlibat dalam upaya pencegahan DBD. Sehingga kasus DBD dapat ditekan.
“Harus kerja sama. Kami ingin gerakan serentak di semua elemen: rumah, lingkungan, sekolah, dan instansi. Kolaborasi serentak,” tandasnya. (*)