Kasus DBD Terus Meningkat, Ini Hal Yang Perlu Diwaspadai

Rembangnews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat terlebih musim hujan telah mulai, karena itu ada beberapa hal yang harus diwaspadai agar tidak terserang DBD. Bahaya demam berdarah dengue masih mengintai kesehatan masyarakat Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang paling terkena dampak dengue yang masih menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia. Sebagai hiperendemis dengue, tren peningkatan kasus demam berdarah dengue Indonesia termasuk cukup tinggi, terutama memasuki musim pancaroba atau peralihan musim.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, pada minggu ke-36, September 2022, jumlah kasus dengue di Indonesia tercatat mencapai 87.501 kasus, dan jumlah kematian akibat demam berdarah dengue ini mencapai 816 kasus. Demam berdarah dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue.

Memasuki kuartal terakhir tahun 2022, bahaya penyebaran penyakit demam berdarah dengue ini akan memuncak saat curah hujan meningkat sekitar bulan Oktober hingga November.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai demam berdarah dengue :

 

Demam Berdarah Dengue

 

  1. Apa Itu DBD?

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.

Baca Juga :   Kasus DBD di Rembang Capai 325 Sepanjang 2024, 9 Pasien Meninggal

Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan bahkan kematian. Peneliti sedang mengupayakan untuk membuat vaksin demam berdarah.

Untuk saat ini, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengurangi populasi nyamuk.

Di Indonesia, demam berdarah memiliki jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  mencatat jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia hingga minggu ke-22 di tahun 2022 mencapai 45.387 kasus, dengan jumlah kematian 432 kasus.

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang gejala awalnya menyerupai infeksi virus biasa ini ternyata bisa menjadi lebih berat dan dapat menimbulkan gejala-gejala lain yang dapat melumpuhkan aktivitas pasien yang menderitanya. DBD merupakan salah satu jenis penyakit infeksi.

Berbeda dengan penularan penyakit infeksi lain seperti COVID-19 yang penularannya dapat terjadi secara langsung dari satu orang ke orang lain, DBD membutuhkan adanya perantara nyamuk untuk menghantarkan virus dengue ke tubuh manusia, yaitu melalui nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk yang berwarna hitam dengan belang-belang di sekujur tubuhnya ini biasa meninggalkan jentik-jentiknya di genangan air yang bersih. Ketika nyamuk pembawa virus ini berhasil menggigit kulit manusia, virus akan berpindah melalui gigitan tersebut.

Baca Juga :   Hati-hati, Warna Lidah Menandakan Kesehatan pada Tubuh

Saat seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka virus akan berpindah ke tubuh orang tersebut dan berinkubasi selama 4 hingga 10 hari dan kemudian menimbulkan gejala infeksi. Gejala DBD memang dapat terlihat sebagai suatu hal yang “menipu”, sebab gejala awalnya sangat mirip dengan gejala akibat virus lainnya.

 

  1. Pencegahan DBD

Agar terlindung dari DBD, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:

  • Memasang kelambu dan kasa

Kelambu dan kasa dapat menghalangi nyamuk dari luar rumah. Selain itu, tutup semua lubang yang ada pada jendela dan pintu di rumah agar nyamuk tidak bisa masuk.

  • Menyalakan AC atau kipas angin

Beberapa riset menunjukkan bahwa aliran udara dari kipas angin atau AC dapat mencegah nyamuk terbang mendekati tubuh.

  • Menggunakan obat nyamuk

Anda juga dapat menggunakan obat nyamuk semprot atau oles untuk mencegah gigitan nyamuk demam berdarah. Namun, pastikan Anda memilih obat nyamuk yang mengandung bahan-bahan kimia aman.

  • Mengenakan pakaian tertutup

Anda juga bisa menggunakan baju berlengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki saat beraktivitas di luar ruangan.

  • Memperoleh vaksin dengue
Baca Juga :   Waspada Penyakit yang Menyerang Anak-anak Saat Musim Hujan

Sejak September 2016, vaksin dengue telah tersedia di Indonesia. Meski tidak dapat mencegah gigitan nyamuk, vaksin ini dapat mencegah timbulnya gejala DBD berat.

  • Mengonsumsi vitamin C

Anda juga perlu memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus dengue.

  • Melakukan PSN 3M

Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

  • Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

  • Fogging

Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Dilakukan dengan tepat, fogging tidak akan berisiko pada kesehatan Anda. Namun agar tidak terlalu banyak menghirup asap, sebaiknya gunakan masker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *