Pemkab Rembang Komitmen Beri Bantuan RTLH

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berkomitmen memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyatakan bahwa Pemkab Rembang akan berupaya memberikan bantuan bagi warga yang tinggal di rumah dalam kondisi memprihatinkan, terutama yang hampir roboh.

“Bupati Rembang, Harno, telah menegaskan bahwa tidak boleh ada rumah warga yang nyaris roboh dan masyarakat yang tidak bisa makan sama sekali. Ini jangan sampai ada di Kabupaten Rembang,” ujarnya.

Pihaknya pun mengimbau para kepala desa untuk melakukan pendataan secara akurat terkait warga yang tinggal di rumah tidak layak huni, termasuk mereka yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Baca Juga :   Sebanyak 40 RTLH Bakal Dapat Bantuan Renovasi Rp20 Juta

“Bantuan RTLH diberikan berdasarkan tingkat keparahannya. Jangan sampai ada rumah yang kondisinya sangat parah hingga jika diinjak ayam saja bisa roboh. Ini harus diidentifikasi serius oleh kepala desa. Pak Bupati komitmen akan hal ini,” tegasnya.

Wabup Hanies mengakui bahwa permasalahan data masih menjadi kendala utama dalam penyaluran bantuan. Ia menyoroti ketidaktepatan dalam pendataan yang menyebabkan bantuan sering kali tidak tersalurkan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan.

“Trobel kita selama ini kan data. Data tidak valid dan sebagainya, sehingga apa yang seharusnya diberikan pemerintah terkadang tidak sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Afan Martadi, mengungkapkan bahwa pada 2025, Pemkab Rembang mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk program bantuan RTLH. Dana tersebut diproyeksikan dapat membantu sekitar seribu rumah tak layak huni.

Baca Juga :   Pemerintah Renovasi RTLH di Pamotan Rembang

“Itu bantuan dari kabupaten, sementara untuk alokasi dari pemerintah provinsi saat ini belum terkonfirmasi,” imbuhnya.

Afan juga menjelaskan bahwa bantuan RTLH bersifat stimulan. Artinya, selain dana dari pemerintah, diperlukan partisipasi dan gotong royong dari masyarakat serta pemerintah desa agar program ini berjalan efektif.

“Sifatnya stimulan, jadi kalau kemarin ada bantuan Rp10–20 juta kan tidak mungkin untuk bedah rumah. Makanya kontribusi gotong royong dan partisipasi masyarakat serta desa sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Dengan adanya komitmen pemerintah daerah dan keterlibatan masyarakat, diharapkan program bantuan RTLH ini dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di Rembang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *