Rembang, Rembangnews.com – Teknologi penanganan batu ginjal tanpa sayatan hadir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang. Alat tersebut bernama FANS-RIRS (Retrograde Intrarenal Surgery).
Dengan teknologi tersebut, pasien tidak mengalami luka bekas sayatan dan masa pemulihan lebih cepat. Alat ini menjadi yang pertama digunakan di wilayah eks-Karesidenan Pati.
Plt Direktur RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dr. Samsul Anwar mengatakan bahwa pemanfaatan FANS-RIRS telah dirasakan manfaatnya oleh pasien, tidak hanya dari Rembang, tetapi juga dari luar daerah.
“Ada juga mas, pasien dari luar kota yang sudah merasakan manfaat alat canggih RIRS ini. Ada yang dari Bojonegoro, Tuban, dan yang terbaru kemarin dari Blora,” jelasnya.
Keunggulan lainnya, layanan dengan FANS-RIRS ini dapat dijangkau melalui pembiayaan BPJS Kesehatan, sehingga memberikan kemudahan dan keringanan biaya bagi masyarakat.
Dokter Spesialis Urologi RSUD dr. R. Soetrasno, dr. M.I. Fuad Affan, Sp.U menjelaskan bahwa FANS-RIRS bekerja dengan sistem teropong fleksibel yang dapat masuk ke saluran kemih hingga ke ginjal, serta mampu berputar hingga 270 derajat. Teknologi ini memungkinkan penghancuran batu ginjal secara presisi menggunakan laser tanpa pembedahan.
“Dengan teknologi laser, alat ini menghancurkan batu ginjal di dalam tubuh tanpa sayatan. Kemudian pecahan batu tersebut langsung disedot keluar,” ujarnya.
RSUD dr. R. Soetrasno sebelumnya telah memiliki Lithotripter ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yang telah digunakan sejak tahun 2024.
Jika ESWL digunakan untuk batu ginjal berukuran kecil, maka RIRS digunakan untuk penanganan kasus yang lebih kompleks.
Dengan dukungan dua teknologi ini, RSUD dr. R. Soetrasno semakin siap memberikan pelayanan terbaik dalam penanganan penyakit batu ginjal, dengan pendekatan medis yang lebih aman, minim trauma, dan masa penyembuhan yang lebih singkat. (*)