Rembangnews.com – Setelah sebelumnya Netflix melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawannya. Kini perusahaan tersebut kembali melakukan PHK kepada 300 karyawan. Angka tersebut pun menunjukkan peningkatan dua kali lipat.
Pihak Netflix mengatakan, 300 karyawan yang terdampak PHK tersebut sama dengan 4 persen dari total pegawai Netflix yang masih bekerja saat ini.
Karyawan yang di PHK sebagian besar merupakan berasal dari wilayah Amerika Serikat (AS). Berdasarkan dari laporan Variety, PHK massal Netflix dilakukan pada Kamis, 23 Juni 2022. Terhitung sudah dua kali Netflix melakukan PHK pada tahun 2022 ini.
Pihak Netflix memberikan pernyataan tertulis yang berisi tentang perlunya Netflix melakukan penyesuaian biaya operasional dengan cara melakukan PHK, akibat pertumbuhan pendapatan perusahaan yang melambat.
“Kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat,” kata Netflix dilansir dari Kompas.
Diduga, perlambatan pertumbuhan pendapatan Netflix dikarenakan imbas dari progres pelanggan berbayar Netflix yang tersendat. Selain itu, perlambatan pertumbuhan pengguna juga dikarenakan persaingan platform streaming film yang saat ini semakin ketat.
Pada kuartal I-2022, pelanggan Netflix justru menurun. Pada tiga bulan pertama 2022, tercatat Netflix telah kehilangan 200.000 pelanggan berbayar di seluruh dunia.
Penurunan jumlah pelanggan berbayar tersebut, adalah yang pertama kali terjadi dalam 10 tahun terakhir.
Netflix juga kehilangan pelanggannya pada bulan Oktober 2011. Netflix sendiri memprediksikan jika ia akan kembali kehilangan 2 juta pelanggan berbayar secara global di kuartal II (April-Juni) 2022.
Netflix mempridiksi ada berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan pelanggan, misalnya adanya kebiasaan berbagi password (password sharing) yang dilakukan pengguna, operasi militer Rusia ke Ukraina, serta munculnya pesaing baru di industri yang sama.
Netflix pun merencanakan untuk meluncurkan paket berlangganan yang lebih murah demi kembali menarik minat pengguna, meski akan turut disertai dengan iklan. (*)