Inilah Quick Win Berdasarkan Enam Dimensi Smart City

Rembang, Rembangnews.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) telah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan yang bertempat di aula lantai 4 gedung Setda Rembang.

Kegiatan bimtek bertajuk gerakan menuju kota cerdas (smart city) dan dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 23 dan 24 Juni 2022 kemarin.

Dalam acara tersebut dibentuklah enam kelompok, di mana masing- masing kelompok harus membuat satu Quick Win.

Quick Win berdasarkan enam dimensi smart city adalah sebagai berikut.

Pertama, smart governance. Yang berarti tata kelola pemerintahan cerdas bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik.

Kedua, smart branding. Atau pencitraan daerah kota yang cerdas bertujuan untuk membangun daya saing usaha, kepastian berusaha, ekosistem pariwisata, dan penataan wajah Daerah Kota.

Baca Juga :   Melalui Pasar Tani, Nasib Petani Rembang Terselamatkan

Ketiga, smart ekonomi atau ekonomi cerdas. Bertujuan untuk meningkatkan penataan industri primer, sekunder, dan tersier untuk peningkatan kesejahteraan Masyarakat dan membangun ekosistem keuangan.

Keempat, smart living . Yaitu merupakan gaya hidup modern yang mengintegrasikan teknologi IoT dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Kelima, smart society atau masyarakat yang cerdas. Yaitu kemampuan pemerintah daerah dalam mewujudkan ekosistem sosio-teknis (sosial-virtual) masyarakat yang humanis, produktif, dinamis, komunikatif, dan interaktif dengan literasi digital yang tinggi

Keenam, smart environment. Yaitu merupakan pengelolaan tata kelola lingkungan dalam pembangunan kota dengan cara cerdas dengan memperhatikan faktor lingkungan hidup guna mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik, bertanggung-jawab, dan berkelanjutan.

Mochamad Hanies Cholil Barro’ selaku Wakil Bupati Rembang menyampaikan bahwa digelarnya bimtek tersebut adalah wujud komitmen Pemkab Rembang dalam menciptakan smart city. Rembang sendiri menjadi kabupateng yang masuk dalam salah satu dari 50 kabupaten/kota yang mendapat pendampingan smart city dari Kementerian.

Baca Juga :   Wujudkan Smart City, Aplikasi Rembang Gemilang Mobile Diluncurkan

Wabup yang biasa disapa Gus Hanies itu mengungkapkan jika era smart city memang wajib harus dihadapi. Apalagi kini perkembangan teknologi di era digital semakin pesat.

“Smart city ini sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi. Kita sudah tidak lagi hidup dijaman penjajahan, ini jamannya sudah banyak berubah. Saya yang muda saja kepontal, apalagi jenengan (orang tua). Jadi segala sesuatu itu berubah dengan cepat, kalau kita tidak beradaptasi, kita tidak bisa mengikuti arus, kita akan selalu ketinggalan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkap jika smart city bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan di daerah. Harapannya, program kerja yang telah disepakati bersama dapat terwujud lebih cepat memalui program smart city.

Baca Juga :   Kepala Bappeda Rembang Ungkap RPJPD Akan Berakhir Tahun 2025

Gus Hanies juga menilai jika smart city memang harus dimulai dari pemerintah yang kemudian menjalar ke masyarakat. Oleh karenanya, ia meminta pegawai pemerintahan untuk paham terlebih dahulu mengenai smart city.

“Jenengan bagian dari pemerintah ini harus tahu lebih dahulu, tahu caranya lebih dahulu. Nanti baru masyarakat kita ajak kedalam arus smart city ini,” ucapnya.

Dalam mewujudkan smart city ini, tidak hanya menjadi tanggung jawab beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, namun tanggung jawab bersama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *