Rembang, Rembangnews.com – Sebelum produk dipasarkan di Njajan Fest 2025, seluruh UMKM harus melewati tahap kurasi.
Dimana produk mereka akan dites terlebih dahulu oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang melalui uji laboratorium di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Rembang.
Hal itu untuk memastikan tak ada kandungan berbahaya dalam makanan dan minuman yang dijual dalam acara nantinya.
Ketua Panitia NjajanFest 2.0, Diana Nurus Saidah mengatakan bahwa keamanan pangan menjadi salah satu prioritas pihaknya.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh tenant UMKM yang berpartisipasi telah melalui tahap seleksi dan pemeriksaan bahan pangan yang ketat. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada pengunjung agar mereka bisa menikmati kuliner dengan aman,” jelasnya.
Produk yang dites untuk dipastikan apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak. Bahan tersebut diantaranya formalin, boraks, rhodamin B, dan pewarna tekstil lainnya yang dilarang penggunaannya pada makanan. Proses pengujian dilakukan sesuai prosedur laboratorium untuk menjamin hasil yang akurat.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Soesi Haryanti mengapresiasi langkah yang diambil.
“Harapan kami, produk pangan yang dilakukan pemeriksaan ini dapat memenuhi syarat dan aman dari bahan berbahaya. Amankan pangan dari bahan berbahaya! Kami yakin UMKM Rembang bisa naik kelas dan Rembang bangkit menuju sejahtera,” jelasnya.
Sebagai informasi, Njajan Fest 2025 bakal hadir di Rembang pada 12–14 September 2025. Ada ratusan tenant dari berbagai sektor yang berpartisipasi.
Acara tersebut digagas oleh Rumah BUMN Rembang bersama PT Semen Gresik. Event ini menjadi ajang promosi, pemasaran, dan kolaborasi antar pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. (*)
